ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Gubernur Izinkan Belajar Tatap Muka jika Vaksinasi Guru-Siswa 70 Persen

October 28, 2021 by  
Filed under Politik dan Pemerintahan

Vivaborneo.com, Samarinda — Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) DR. H. Isran Noor masih melarang pembelajaran tatap muka jika semua guru dan anak didik belum mendapatkan vaksinasi.

Hal ini ditegaskan Isran Noor di sela-sela sambutannya dalam acara Penyerahan Petikan Surat Keputusan (SK) Pemutihan para guru yang berstatus Tugas Belajar dan Izin Belajar dan sudah menyediakan studinya, bertempat di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, pada Senin (25/10/2021).

Terkait dengan pelaksanaan belajar-mengajar di sekolah di masa pandemi Covid-19 saat ini,  gubernur meminta agar tidak dilaksanakan tatap muka terlebih dahulu sebelum siswa dan guru di seluruh Kaltim mendapatkan vaksinasi anti Covid-19.

“Sebelum siswa dan guru divaksinasi jangan melakukan tatap muka, sebab sudah terjadi ada daerah yang memaksakan untuk tatap muka akibatnya ada yang terpapar virus Covid-19. Sekolah bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka apabila semua sudah divaksin, paling tidak 70 persen guru dan siswa pastikan sudah mendapat vaksin,” ujarnya.

Dirinya juga mengatakan hal itu berlaku di seluruh kabupaten/kota di Kaltim. “Sebab kalau ada sekolah yang melaksanakan tatap muka dan ada yang melaksanakan pembelajaran daring (online) itu tidak baik bahkan tidak adil,” tegasnya.

Isran Noor, juga mengatakan saat ini warga Kaltim yang sudah divaksin Covid-19 sekitar 45 persen dari target 2 juta lebih warga Kaltim yang harus mendapatkan vaksin untuk kekebalan tubuh terhadap serangan virus Covid-19 ini.

“Sudah 45 persen yang sudah vaksin itu warga secara  umum. Kalau di kalangan sekolah guru, tenaga kependidikan dan siswa berapa jiwa yang sudah divaksin? Kalau saya sudah dapat laporan bahwa guru dan siswa sudah 70 persen tervaksinasi,  baru saya izinkan (sekolah), kalau belum  tidak saya izinkan,” tegasnya.

Isran juga meminta agar sekolah memanfaatkan saja teknologi informasi yang ada. Apalagi  di era teknologi informasi saat ini lebih mudah melakukan belajar-mengajar dibanding sebelumnya. 

“Tidak usah memaksakan diri dulu untuk pembelajaran secara bertatap muka yang bisa berakibat fatal bagi keselamatan warga Kaltim,” ujarnya.(Wid/Misman)