ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Jurusan Teknik Sipil POLNES Beri Pelatihan Moulding dan Mebeler

October 18, 2021 by  
Filed under Daerah, Tehnologi

Vivaborneo.com, Samarinda — Sebanyak 15 orang yang memiliki profesi dan berlatar belakang tukang kayu, mendapatkan pelatihan moulding atau mebeler dari Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Samarinda (POLNES).

Kegiatan pelibatan masyarakat di sekitar kampus POLNES ini merupakan bentuk Program Pengabdian kepada Masyarakat Jurusan Teknik Sipil dalam pengenalan alat-alat permesinan kayu moulding atau mebel.

Kepala Jurusan (Kajur) Teknik Sipil, Dr. Ir. Tumingan, MT  menjelaskan seluruh peserta adalah warga yang tinggal di sekitar kampus POLNES dan  sehari-hari memang berprofesi sebagai tukang kayu khususnya terampil pada bidang pembuatan moulding atau mebel.

“Peserta tidak saja diajarkan praktek tetapi juga teori bagaimana cara penggunaan alat-alat permesinan pertukangan dengan lancar dan memenuhi standar keamanan dan keselamatan kerja,” jelasnya usai pembukaan pelatihan yang berlangsung di Bengkel Teknik Sipil, Komplek POLNES, pada Sabtu (16/10/2021).

Dijelaskan Tumingan,  inisiatif memberikan pelatihan bagi para pekerja bidang pertukangan moulding atau mebel di sekitar kampus POLNES  ini karena masih tingginya permintaan terhadap barang-barang furniture dan meubel. Tetapi sumber daya manusia yang ada tidak mampu memenuhi permintaan karena masih menggunakan alat-alat manual.

Selama sehari penuh, para peserta pelatihan diajarkan menggunakan beberapa mesin, diantaranya mesin  penyerut kayu, pelubang  dan pemotong kayu  hingga merangkai kayu dan melakukan finishing. Pelatihan yang diberikan selama dua hari ini berhasil membuat meja dari bahan palet bekas peti kemasan.

Dipilihnya bahan kayu limbah bekas peti kemasan ini dikarenakan harganya murah serta tekstur kayu yang ringan dan berserat bagus. Kayu yang kerap disebut masyarakat sebagai jati belanda ini cukup diminati masyarakat ketika telah menjadi barang jadi seperti meja-kursi hingga lemari dalam bentuk sederhana.

“Biasanya mereka menggunakan kayu-kayu khas Kalimantan seperti kayu Putih dan Meranti. Namun kita coba untuk memberikan alternatif yaitu kayu-kayu limbah yang harganya sangat murah dan hasil akhirnya tetap sangat menarik,” ujarnya.

Beberapa tenaga pengajar yang dilibatkan dalam kegiatan Program Pengabdian kepada Masyarakat tahun ini adalah, Ir. M. Salmani, MT, Erwin Natta, Arfa Hatta, Djuriadi, Parimin dan Datuk Kipliansyah.

Sementara itu salah seorang peserta, Izhar merasa bersyukur telah mendapatkan pengetahuan tentang peralatan-peralatan permesinan yang canggih yang dapat mempercepat pekerjaan.

Peserta lainnya, Muhammad David mengatakan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat karena masih banyak pengetahuan permesinan yang tidak mereka ketahui.

“Sangat bermanfaat sekali bagi kami yang tinggal di sekitar kampus POLNES karena diberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan. Memang kami biasa membuat meja-kursi namun di POLNES peralatannya sangat lengkap dan kami beruntung bisa diberi kesempatan untuk praktek langsung,” ujar David.(VB/YUL)