ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Kampung Ketupat, Wisata Edukasi yang Patut untuk Dikunjungi 

October 27, 2021 by  
Filed under Wisata

Masjid tua Shirathal Mustaqiem 

Vivaborneo.com, Samarinda — Kecamatan Samarinda Seberang sejak beberapa tahun terakhir gencar mempromosikan destinasi wisata unggulan yang dimiliki. Sebut saja tiga obyek wisata yang terus menjadi perhatian, yaitu Masjid tua Shirathal Mustaqiem, Kampung Tenun Sarung Samarinda dan Kampung Ketupat.

Kampung Ketupat dicanangkan sekitar tahun 2017. Sejak saat itu warga mulai bahu-membahu menyukseskan Kampung Ketupat mereka sebagai salah satu tujuan wisata edukasi di Samarinda. Warga setempat dengan sukarela menghilangkan jamban (toilet terapung di sungai), mulai mewarnai beberapa rumah, membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) hingga menyiapkan atraksi pertunjukkan.

Itu juga yang terlihat ketika rombongan Famtrip Eduwisata yang digelar oleh Astra Samarinda pada Rabu (20/10/2021).  Suasana lingkunga tepi sungai ditawarkan ketika peserta datang ke kampung yang mayoritas warganya masih mempertahankan pembuatan kulit ketupat.

Menurut Koordinator Wilayah Astra Samarinda, Distri Winarko , Astra  Samarinda pada tahun 2021 ini menjadikan Kampung Ketupat di jalan Mangkupalas ini sebagai Kampung Berseri Astra (KBA). 

Program ini, ujarnya,  selaras dengan program nasional KBA di seluruh Indonesia. Astra telah membantu pendampingan dan beberapa program. Sebut saja pembuatan bank sampah, mendata kesehatan bayi dan anak-anak, hingga pembagian sembako.

“Kita ingin Samarinda Seberang sebagai awal munculnya sejarah perkembangan kota Samarinda, akan lebih dikenal dan menjadi tampak muka yang lebih baik jika dipandang dari Samarinda kota,” tekadnya.

Sementara itu, akademisi dari Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Samarinda, Muhammad Fauzan, S.Par, M.Par, menjelaskan jika Kampung Ketupat merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Kota Samarinda dan masuk dalam perencanaan pengembangan tiga kawasan wisata Samarinda Seberang.  Tiga destinasi wisata tersebut yakni  yakni Masjid Shirathal Mustaqim dan juga Kampung Ketupat. 

“Untuk Masjid Shirathal Mustaqim mewakili dari wisata religi dan Kampung Ketupat merupakan salah satu contoh kampung wisata dengan konsep Community Based Tourism (CBT) atau wisata pemberdayaan masyarakat,” jelas Dijelaskannya, maksud dari CBT ini adalah wisata berbasis masyarakat, dimana Kampung ketupat merupakan salah satu tujuan wisata yang mana hampir seluruh warga masyarakatnya membuat kulit ketupat. Ini  menjadi salah satu daya tarik tersendiri untuk menjadi basis wisata edukasi. 

“Untuk pengelolaannya harus dicoba untuk menggalakkan trip ke Kampung Ketupat dengan meeting point dari Dermaga Mahakam Ilir depan Pasar Pagi kemudian menggunakan kapal tambangan (perahu khas penyeberangan sungai Mahakam) langsung menuju ke Masjid Shirathal Mustaqiem atau pun Kampung Ketupat,” ujarnya.(Vb/YUL)