ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Investor China Jajaki investasi di Kaltim

December 8, 2009 by  
Filed under Berita

SAMARINDA – vivaborneo- Sejumlah investor China melakukan penjajakan untuk berinvestasi pada sejumlah bidang usaha di Kaltim. Diharapkan dari sekian banyak pengusaha tersebut ada yang tertarik untuk menanamkan modalnya di daerah itu.

Penjakakan itu dilakukan sejumlah pengusaha dari Provinsi Shantung China dengan mengujungi Badan Perijinan dan Penanaman Modal Daerah (BPPMD) Provinsi Kaltim untuk menjajaki peluang usaha di Kaltim, Senin (7/12).

Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian BPPMD Kaltim,  Tanto Kusneri yang menerima kunjungan tersebut mengatakan, pihkanya memberikan  sejumlah penjelasan tentang peluang-peluang investasi yang ada di Kaltim.

“Kunjungan ini masih bersifat penjajakan sehingga belum ada kepastian untuk berinvestasi, namun sejumlah investor menyatakan bahwa Kaltim memiliki peluang investasi menarik,” ujar Tanto.

BPPMD Kaltim juga menjelaskan bahwa sektor perkebunan terutama kelapa sawit masih terbuka lebar dan menjanjikan. Terutama yang terkait mesin-mesin yang berhubungan langsung dengan produksi Crude Palm Oil  (CPO). “Bahkan untuk  menarik investor bidang kelapa sawit,  pemerintah mengenakan biaya pajak nol persen, sebagai upaya memberikan kemudahan” ujarnya.

Banyaknya perkebunan sawit di Kaltim ternyata tidak dibarengi dengan pertumbuhan pabrik-pabrik pengolahan CPO. Padahal perkebunan sawit di Kaltim sudah banyak yang memasuki masa produksi dan menjelang produksi dalam beberapa tahun ke depan.

Selain alat-alat yang berhubungan langsung dengan produksi CPO,  pemerintah juga memberikan bebas bea masuk pajak untuk penyediaan alat-alat produksi pertambangan, berupa  ban berjalan atau conveyer batubara.

Peluang investasi yang dipaparkan kepada investor ini antara lain perkebunan dan pertanian, pertambangan dan kelistrikan serta infrastruktur. Setelah mendengarkan penjelasan, investor asal China itu mengatakan tertarik untuk menjalin kerjasama bidang kelistrikan.

Sementara itu, target investasi Kaltim  2009 Rp9,5 triliun, namun realisasi yang tercatat hingga November Rp4,18 triliun. Namun, angka ini belum termasuk sektor pertambangan, minyak dan gas (Migas), serta sektor non fasilitas berupa usaha kecil dan menengah. “Jika jumlah sektor  pertambangan, Migas dan sektor fasilitas dimasukan dalam target investasi di Kaltim, target tersebut telah tercapai,” ujar Tanto.(vb-01)