ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Tujuh Pesan Wagub Kaltim saat Menghadiri Undangan Buka Puasa Bersama PWI Kaltim

April 7, 2023 by  
Filed under Religi, Sosial & Budaya

Wagub Kaltim H. Hadi Mulyadi saat menyampaikan tausyiah buka puasa bersama PWI Kaltim

SAMARINDA – Wakil Gubernur provinsi Kalimantan Timur H.Hadi Mulyadi menghadiri undangan buka puasa bersama wartawan yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) provinsi Kalimantan Timur, Kamis, 6 April 2023 di Lotus Garden Café, Flyover Air Hitam Samarinda.

Saat memberikan tausyiah Wagub Hadi berpesan kepada wartawan di Kaltim agar selalu Istiqomah dalam menjalankan rangkaian ibadah Ramadhan 1444 H.

“Kita wajib bersyukur pada bulan ramadhan ini. Ini adalah bulan yg diangungkan Allah dan Rasulullah. Makanya Rasulullah menyambut ramadhan dengan ucapan marhaban ya Ramadhan, menyambut bulan suci ini dengan kegembiraan dan rasa syukur,” ucap Wagub Hadi Mulyadi.

Disampaikan dua bulan menjelang ramadhan tiba kita harus sudah bersiap-siap, antara lain selalu panjatkan doa  Almarhumah bârik lanâ fî Rajaba wa Sya‘bâna wa ballighnâ Ramadhâna. Ya Allah, berkatilah kami pada Bulan Rajab dan Bulan Sya’ban. Sampaikan kami dengan Bulan Ramadhan.

Ada juga doa lain Allahumma salimni min ramadhana wa sallim ramadhana li wa tasallamhu minni mutaqabbalan, Ya Allah, sampaikan aku (dengan selamat menuju bulan) Ramadhan. Sampaikanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal ibadahku (di bulan) Ramadhan.

Selama ramadhan ini Wagub Hadi Mulyadi berpesan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya;

Pertama, Perhatian hal-hal yang berpotensi mengurangi pahala puasa. “Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan lagwu dan rofats. Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, “Aku sedang puasa, aku sedang puasa,” jelas Wagub.

Kedua, Pastikan istighfar, zikir, selalu mengalir, minimal membawa Subhanallah Walhamdulillah Wala Ilaha Illallah Wallahu Akbar, dan doa Allahumma innaka ‘affuwun kariim tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni.

Ketiga, Pastikan selama ramadhan perbanyak sholat-sholat sunnah, paling tidak selama ramadhan 24 jam kita sholat 40 rakaat, yaitu sholat wajib 17 rakaat, 11 rakaat tarawih, 2 rakaat dhuha, rowatib qobliyah ba’diyah 16 rakaat, minimal qobliyah ba’diyah 10.

“Sedangkan keempat Perbanyak membaca Alquran, kelima Perbanyak sedekah, keenam  Jangan lupa itikaf. Dan ketujuh lengkapi puasa kita dengan puasa 6 hari di bulan Syawal,” jelas Wagub.

Sementara itu Ketua PWI Provinsi Kalimantan Timur Endro S. Efendi menyampaikan bahwa sangat bersyukur acara buka puasa rekan-rekan Pers dihadiri pak Wagub Kaltim. “Kami sangat berbahagia acara buka puasa ini pak Wagub menyempatkan hadir ditengah-tengah kesibukan beliau, masih ada waktu untuk rekan-rekan Wartawan,” ucap Endro.

Wagub Kaltim H Hadi Mulyadi saat menjadi Imam Sholat Magrib berjamaah PWI Kaltim

Endro menjelaskan bahwa di PWI saat ini turut berpartisipasi aktif membantu warga yang memerlukan pengangkatan menggunakan Ambulance, dan tergabung di Emergency Medical Team dalam penanganan kondisi kedaruratan kemanusiaan.

“Selama bulan Maret, unit Ambulance PWI Kaltim Peduli melayani 106 kali, baik itu antar jemput pasien tidak mampu dalam mendapatkan pengobatan, penanganan kecelakaan, maupun pengantaran pemakaman jenazah,” jelas Endro.

Hadir dalam acara buka puasa bersama, dilanjutkan dengan sholat Maghrib berjamaah antara lain dari Dewan Kehormatan dan Pengurus PWI Kaltim dan wartawan di Kaltim, anggota Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) Provinsi Kalimantan Timur.(mun)

Wagub Kaltim Ajak Umat Muslim Bersyukur Bisa Bertemu Ramadan

March 31, 2023 by  
Filed under Kalimantan Timur

SAMARINDA – Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi mengajak umat muslim bersyukur karena masih diberikan nikmat sehat dipertemukan dengan bulan suci Ramadan dan menambah ibadah dengan pahala berlimpah.

“Walaupun berpuasa,  saya lihat wajah-wajahnya kenyang semua ini,” canda Wagub Hadi Mulyadi saat membuka sambutannya pada acara ceramah agama kerja sama Pemprov Kaltim dan Baznas Kaltim di Gedung Olah Bebaya Kompleks Kantor Gubernur Kaltim, Jumat (31/3/2023).

Setiap muslim patut bersyukur dan harus memanfaatkan waktu bertemu dengan Ramadan ini dan harus memperbanyak ibadah. Sebab di waktu yang sama, masih banyak orang lain yang harus terbaring di rumah sakit atau di rumah dan tidak bisa menunaikan ibadah puasa dan salat tarawih.

“Atau ada yang siang ini masih harus bekerja berpanas-panas dan berhujan-hujan  untuk mencari nafkah untuk anak dan istrinya. Karena itu, kita harus banyak-banyak bersyukur,” tambah Wagub Hadi Mulyadi.

Wagub menjelaskan setiap muslim yang berpuasa adalah orang-orang yang beriman, karena itu tertulis dalam Alquran.

Ceramah agama juga dirangkai dengan penyerahan Paket Ramadan Bahagia kepada 66 penerima bantuan di lingkungan Pemprov Kaltim. Mereka adalah para pekerja di bagian cleaning service dan security.

“Hari ini kami serahkan Paket Ramadan  Bahagia untuk 66 orang dari cleaning service dan satpam. Tapi secara keseluruhan kami menyalurkan 3.000 Paket Ramadan Bahagia. Sebanyak 2.000 kami distribusikan langsung dan 1.000 paket kami distrikusikan ke kabupaten dan kota,” kata Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Kaltim KH Ahmad Nabhan.

Ahmad Nabhan juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gubernur Isran Noor, Wagub Hadi Mulyadi dan Sekda Sri Wahyuni yang terus memberikan dukungan atas kerja-kerja Baznas Kaltim.

“Kami juga berharap, sesuai arahan Pak Wagub tadi, semua ASN untuk berzakat di Baznas. Kami juga berharap perusahaan-perusahaan di Kaltim juga membayarkan zakatnya melalui Baznas di Kaltim,” harapnya.

Harapannya,  dengan semakin banyak zakat infaq sedekah yang dikumpulkan akan semakin banyak manfaat yang bisa diberikan bagi warga lainnya yang tidak mampu.

Sebelumnya, ceramah agama diisi tausiah Ketua PW Muhammadiyah Kaltim KH Siswanto. Tampak hadir Asisten Administrasi Umum Sekda Provinsi Kaltim Riza Indra Riadi dan sejumlah kepala OPD Pemprov Kaltim. (sam)

Wagub Kaltim Apresiasi Integrated Farming PT EMAS di Lahan Bekas Tambang

May 11, 2022 by  
Filed under Nusantara

Vivaborneo.com, Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sangat mengapresiasi jika ada perusahaan tambang batubara di daerah yang mampu melakukan reklamasi tambang dengan memanfaatkan sebagian  lahan mereka untuk membantu meningkatkan perekonomian masyarakat. 

Hal tersebut diucapkan Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Hadi Mulyadi saat meninjau pertanian terintegrasi (integrated farming) di lahan bekas tambang milik PT Equalindo Makmur Alam Sejahtera (EMAS) Desa Kerta Buana, Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara, pada Selasa (10/5/2022).

Hadi Mulyadi mengapresiasi bekas lahan tambang yang telah direklamasi dijadikan lahan pertanian dan peternakan yang terintegrasi satu dengan lainnya. Selain dapat membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar perusahaan, tentunya produk yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Kaltim.

Integrated Farming di lahan bekas tambang dengan nama panggilan EM 52 atau Embalut 52 dengan luas 52 hektar (ha) ini membudidayakan 270 ekor sapi bali, simental dan limosin, 670 ekor kambing jenis boer dan kambing yang diimpor dari Australia serta terdapat peternakan ayam kampung sebanyak 7.000 ekor dan ayam petelur sebanyak 760 ekor.

“Kita berharap lokasi bekas tambang dengan nama EM 52 ini dapat menjadi percontohan karena saya juga baru tahu jika di Kaltim ini ada 30 PKP2B (Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara. Banyaknya pengusaha tambang batubara baik yang berskala besar, sedang dan kecil, namun belum banyak memberikan kontribusi maksimal kepada pembangunan di Kaltim,” ujar Hadi.

Selain terintegrasi dengan peternakan, perikanan, pertanian, Wagub juga meminta pihak perusahaan untuk mengembangkan komoditas jagung. Menurutnya selain cepat panen dan sangat menguntungkan juga tanaman ini semua bagian tanaman dapat dimanfaatkan baik bagi ternak maupun untuk kompos.

“Harapan kita adalah perusahaan tambang batubara yang ada di Kaltim baik pemegang PKP2B maupun IUPK dapat mencontoh program pasca tambang milik PT EMAS ini. Seharusnya mereka juga membangun peternakan, pertanian, perikanan selain mencukupi kebutuhan pangan masyarakat juga memberikan kesejahteraan masyarakat sekitarnya,” ujar Hadi.

Sementara itu komisaris PT EMAS, Ismed Barakbah menjelaskan jika integrated farming milik PT EMAS ini telah menjadi contoh nasional bagi perusahaan tambang yang telah melakukan penutupan lokasi mereka. Tidak itu saja, lahan integrated farming ini juga menjadi edukasi  dari murid taman kanak-kanak hingga para mahasiswa dari Kaltim dan luar Kaltim yang melakukan praktek kerja lapangan.

Hingga hari ini PT EMAS telah mampu memproduksi bibit sapi unggul jenis limosin dan simental, bibit kambing jenis boer yang berkualitas serta telah mampu memproduksi DOC (day old chicken/ anakan ayam pedaging dan petelur). Selain itu perusahan yang memiliki 45 orang karyawan ini juga menggandeng warga sekitar sebagai mitra rumput yang bertugas menyuplai rumput pakan ternak.

“Walau belum mampu memenuhi kebutuhan daging sapi di Kaltim setidaknya kami memiliki target untuk swa sembada daging sapi untuk skala Kabupaten Kutai Kartanegara dahulu. Ke depannya lahan akan kita tambah dan kembangkan,” jelas Ismed Barakbah.(Vb/Yul/adv/diskominfokaltim)

 

Isran : Nasib Saya Stunting

April 13, 2022 by  
Filed under Opini

Catatan Rizal Effendi

Isran Noor (kiri) dan Hadi Mulyadi (kanan) (Foto: Istimewa)

GUBERNUR Kaltim Dr H Isran Noor, M.Si sering dalam setiap sambutan selalumembuka kata dengan masalah stunting (orang pendek atau kerdil) yang dihubungkan dengan ketinggian dirinya. Waktu meresmikan unit pelayanan kanker terpadu Rumah Sakit dr Kanujoso Djatibowo (RSKD) Balikpapan, akhir Maret lalu,  sambil bercanda Gubernur menyinggung soal itu lagi.

“Nasib, namanya orang stunting,”katanya sambil menurunkan ketinggian mikrofon di depan wajahnya. “Beda dengan Direktur RSKD  Pak Edy (dr Edy Iskandar) yang lebih tinggi,” tambahnya lagi mengundang senyum undangan.

Tapi, kata Pak Isran, hati-hatidengan orang stunting sambil menggambarkan jarak kepala dengan bagian tubuh yang lain, yang relative dekat. Pak Isran mengaku dia lebih tinggi dibanding Napoleon Bonaparte yang tingginya hanya 158 cm dan kalah sedikit dari Vladimir Putin, yang tingginya 168 cm. Napoleon adalah Kaisar Prancis yang menguasai benua Eropa pada tahun 1803, sedang Vladimir Putin adalah presiden Rusia yang saat ini gencar-gencarnya menggempur Negara pecahannya, Ukraina.

Tentu bukan Pak Isran saja yang  tidak terlalu tinggi. Banyak pemimpin dunia termasuk Indonesia seperti itu. Misalnya ada Pak Adam Malik  (Wakil Presiden RI 1978-1983) di era Presiden Soeharto atau juga  Prof Dr BJ Habibie, presiden kita ke-3 yang masa jabatannya sangat pendek (1998-1999).

Tapi Pak Isran dan para pemimpin besaritu pasti bukan stunting yang saat ini jadi masalah dunia termasuk Indonesia. Sebab Pak Isran itu doctor lulusan terbaik Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung dengan Indeks Prestasi (IP) 3,95. Ayah 3 anak kelahiran Sangkulirang, Kutim 64 tahun silam itu, S1-nya di Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda dan S2-nya di Universitas Dr Soetomo Surabaya. Ketika menjadi bupati Kutai Timur, dia sempat menjadi ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) dan digadang-gadang jadi calon presiden.

Stunting yang menjadi masalah kita sekarang tentu sesuatu yang sangat mengkhawatirkan karena akan mengganggu tingkat kecerdasan dan keunggulan sumber daya manusia (SDM). Padahal kemajuan zaman sangat membutuhkan SDM unggul dan andal. Oleh karena itu Organisasi Kesehatan Dunia WHO (World Health Organization) dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menggalang semua Negara termasuk Indonesia untuk mengatasi masalah stunting, meski kita juga tengah menghadapi pandemi Covid-19.

Stunting adalah masalah tumbuh kembang anak yang ditandai dengan tinggi badan anak yang rendah, sementara berat badannya mungkin normal sesuai dengan usianya.  Anak dikatakan stunting bila tinggi badannya tidak bertambah signifikan sesuai dengan usianya atau bila dibandingkan dengan tinggi badan yang anak itu dapatkan saat baru lahir.

Sementara anak di bawah 5 tahun yang memiliki berat badan rendah atau sangat kurus dari usianya, itu disebut wasting. Anak menderita stunting dan wasting bila anak memiliki tubuh yang pendek/kerdil dan badannya juga sangat kurus disertai adanya gangguan perkembangan otak dan keterlambatan kemampuan anak.

Gangguan tumbuh kembang anak tersebut biasanya diakibatkan oleh gizi buruk (malnutrisi),infeksi berulang dan stimulasi atau perawatan psikososial yang tidak memadai pada anak dari 1.000 hari pertama sejak pembuahan sampai usia dua tahun.

WHO memperkirakan ada sekitar 149 juta balita yang mengalami stunting di seluruh dunia pada tahun 2020, sementara 45 juta anak lainnya diperkirakan memiliki tubuh terlalu kurus atau berat badan rendah. Sementara itu hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan, angka stunting nasional mengalami penurunan dari 37,2 persen pada 2013 menjadi 30,8 persen pada 2018.  Sedang menurut Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) pada tahun 2019 menjadi 27,7 persen.

KALTIM MULAI TURUN

Baris berita (news ticker) di salah satu televise Sabtu kemarin menyebutkan Kaltim berupaya keras menurunkan angka stunting. Itusebabnya saya jadi teringat ucapan Gubernur Isran, yang sering menggambarkan dirinya termasuk kelompok stunting.

Anggota DPR RI Komisi IX Hasnah Syam ketika berkunjung ke Kaltim, Oktober tahun lalu mengingatkan bahwa angka stunting di Kaltim masih kelewat tinggi, yaitu  26 persen. Padahal WHO menetapkan standar maksimal 20 persen. WHO menyatakan standar level indeks keparahan stunting disebut krisis jika angkanya lebih atau sama dengan 15 persen. Karena itu, Kementerian Kesehatan menargetkan angka stunting di Kaltim bisa diturunkan sampai 14 persen di tahun 2024.

Wagub Kaltim Hadi Mulyadi selaku ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kaltim mengakui angka yang disorot  wakil rakyat tersebut. “Tapi saya optimis tahun 2022 bisa turun sepanjang kita semua dari berbagai lintas sector dan masyarakat mau bahu membahu mengatasi masalah ini dengan berbagai aksi dan program,” katanya.

Dalam penanggulangan stunting, kata Hadi, peran sector kesehatan hanya 30 persen, sedangkan 70 persennya harus melibatkan sector pangan, pertanian, permukiman, agama, pendidikan serta sector lainnya. Itu semua saling terkait dan harus bekerja keras dan saling sinerji.

Menurut Hadi, kasus stunting di Kaltim tahun 2021 sudah turun menjadi 22,8 persen disbanding tahun 2019 yang tercatat 28,09. Ini artinya sudah lebih bagus karena di bawah angka nasional. Ada empat kabupaten/kota yang memiliki rata-rata lebih rendah dari rata-rata provinsi, yaitu Kabupaten Kutai Barat, Kota Balikpapan, Kabupaten Mahakam Ulu, dan Kota Samarinda. Sementara 6 kabupaten/kota lainnya, KutaiTimur, PPU, Kukar, Paser, Bontang, dan Berau belum memberikan kontribusi positif atas persentase stunting di Kaltim.

Yang perlu diperhatikan juga, angka stunting di masa pandemi Covid-19 ada kecenderungan meningkat. Itu diakui oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan dr Andi Sri Juliarty yang akrab disapa dr Dio. Dikatakan, jumlah anak berusia 0 – 5 tahun yang terindikasi stunting mencapai 13 persen dari  56 ribu orang. Jumlah itu lebih tinggi dari angka sebelum Covid yang hanya berkisar 4-5 persen.

Angka stunting naik di masa pandemic memang sangat beralasan. Hampirsemua orang termasuk petugas kesehatan focus mengatasi wabah tersebut selain adanya pembatasan. Sehingga beberapa kegiatan yang bisa menurunkan kasus stunting jadi terbatas, seperti Germas serta layanan kesehatan dan gizi di  Posyandu.

Guru besar Fisip Unmul Prof Dr Harihanto, MS mengingatkan agar kasus stunting di Kaltim segera dituntaskan sebelum pelaksanaan pemindahan IKN ke daerahini. “Kalautidak SDM kita tidak bisa bersaing dengan pendatang yang juga mengincar peluang di IKN,” kata Harihanto, yang juga ketua Koalisi Kependudukan Kaltim dalam seminar 100 Profesor Bicara Stunting, beberapa waktu lalu.

Seorang ibu yang  anaknya berusia 3 tahun terindikasi stunting mengakui sejak hamil asupan gizinya memang terbatas. “Suami saya kena PHK gara-gara Covid,” kata warga Balikpapan Barat ini. Belum lagi dapat pekerjaan tetap, kondisi ekonominya makin parah dengan kenaikan harga bahan pokok pada saatini. “Saya pusing bagaimana memperbaiki gizi anaksaya,” katanya mengeluh.@@@@@

Panen Jagung Manis dan Tanam  Padi  Dukung Upsus Pajale

January 1, 2019 by  
Filed under Nusantara

SEBULU – Mendukung program Upaya Khusus Padi, Jagung dan Kedelai (Upsus Pajale) dan Program Sistem Integrasi Kelapa Sawit Model Agricinal dan Sapi Indukan Wajib Bunting (Siska dan Siwab), Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi beserta  Plt Bupati Kutai Kartanegara H Edy Damansyah  dan kepala instansi terkait, melakukan panen dan tanam perdana  padi. Read more