ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Jurusan Teknik Sipil Bantu Penanganan Banjir SMPN 24 Samarinda

October 30, 2021 by  
Filed under Lingkungan Hidup, Religi, Sosial & Budaya

Tim Jurusan Teknik Sipil sedang melakukan pengukuran elevasi menggunakan waterpass digital.(Foto; Istimewa)

Vivaborneo.com, Samarinda — Banjir yang terjadi di Kota Samarinda dalam beberapa pekan terakhir, kerap merendam sebagian wilayah yang berada di dekat sungai Karang Mumus ataupun daerah yang memiliki kontur tanah lebih rendah dari sekitarnya.

Hal tersebut yang terjadi pada SMPN 24 Samarinda yang terletak di Jalan Suryanata, Kelurahan Bukit Pinang, Kecamatan Samarinda Ulu. Daerah  sekitar jalan Suryanata ini kerap menjadi langganan banjir akibat menerima limpahan air dan sebagian lumpur dari bukit-bukit  yang berada di dekatnya.

Kejadian banjir di Jalan Suryanata dan sekitarnya ini mengakibatkan SMPN 24 turut tergenang banjir dan limpahan lumpur. Banjir ini tentu mengganggu kegiatan sekolah yang akan memulai belajar tatap muka dan mengganggu aktivitas guru dan administrasi sekolah.  Banjir juga mengakibatkan beberapa bagian gedung sekolah mengalami sejumlah kerusakan.

Hal ini kemudian mendorong  Tim Pengabdian Masyarakat dari Politeknik Negeri Samarinda  (POLNES) di bawah pendampingan Bernardo Sandrini Salasa,  ST, MT dan Yudi Pranoto, ST, M.Eng.  untuk melakukan kajian terhadap dampak banjir yang terjadi di sekolah ini.

“Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan agar memperoleh solusi untuk menangani banjir yang sering terjadi di SMPN 24. Survey awal ini bertujuan untuk mengetahui  kontur wilayah,” ujar Bernardo, pada Kamis (28/10/2021).

survey awal tim Pengabdian Jurusan Teknik Sipil POLNES dan guru SMPN 24 terhadap elevasi kontur tanah. (Foto: Istimewa)

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pihak sekolah ketinggian air banjir yang terjadi di SMP 24 Samarinda saat hujan dengan kapasitas tinggi mencapai 1 meter lebih. 

Kajian in diawali dengan  melakukan survey terhadap lokasi SMPN 24 Samarinda. Kegiatan survey menghasilkan data bahwa kontur wilayah yang  terlihat jelas,  bahwa letak SMPN 24 lebih rendah dibandingkan wilayah yang ada disekitarnya.

“Perbedaan ketinggian mencapai 1 meter dibandingkan dengan kontur di sekitarnya,” jelas Bernardo S. Salasa.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 24, H. Kerta Sayoga, M.Pd mengharapkan agar musibah banjir yang kerap merendam SMPN 24 segera dapat diatasi. Dirinya juga mengucapkan terimakasih dengan bantuan berbagai pihak, seperti halnya Jurusan Teknik Sipil POLNES yang membantu dalam pemecahan masalah banjir ini.

“Semoga kelak banjir ini tidak masuk ke sekolah dan kita bisa belajar tatap muka secara baik dan lancar.  Semoga progres penanganan banjir di SMPN 24 ini dapat diselesaikan secepatnya,” ujar Kerta Sayoga.(VB/Yul/*).