ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Wali Kota Samarinda Pimpin Operasi Yustisi Kawal PPKM

July 11, 2021 by  
Filed under Berita

Share this news

SAMARNDA – Operasi Yustisi gabungan TNI-Polri, Satpol PP, dan pihak kecamatan sebagai upaya untuk mengawal kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro diperketat terus dilakukan di Samarinda. Bahkan Wali Kota Samarinda Andi Harun bersama Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman, dan Dandim 0901/Samarinda Kolonel Inf Oni Kristiyono Goendong kembali memimpin operasi ecara dadakan, , Sabtu (10/7/2021) malam.

Operasi Yustisi ini sebagai pengendalian lonjakan kasus Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kota Samarinda. Juga untuk memastikan warga kota ini telah mematuhi PPKM Mikro yang sudah ditetapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda. Wali Kota bersama jajaran juga menyasar kafe-kafe yang masih membandel dengan tetap buka di atas pukul 21.00 WITA.

“Saya telah mengeluarkan Intruksi Wali Kota Nomor 2 Tahun 2021 yang berlaku mulai Selasa 6 Juli 2021. Isinya, menghentikan kegiatan layanan makan di tempat atau dine in untuk restoran, rumah makan, kafe, warung, dan sejenisnya. Kami mempersilakan untuk melayani kotakan atau bungkusan serta pengantaran atau take away dengan jam operasional maksimal pukul 21.00 WITA,” ucap Wali Kota.

Ada beberapa lokasi yang disambangi tim gabungan malam itu. Di antaranya Jalan Pasundan, Jalan Siradj Salman, Jalan Ir H Juanda, serta Jalan Ahmad Yani. Wali Kota masih menemukan ada yang melayani makan di tempat.

“Sebenarnya dari sisi masyarakat, sudah sangat meningkat kesadarannya. Sekarang tinggal pemilik usaha seperti kafe, warung, dan swalayan. Sudah tahu ada intruksi untuk take away dan tutup sampai jam 21.00 WITA, tapi masih ada saja yang melanggar. Tapi sebenarnya lebih banyak yang sudah taat,” jelas Andi Harun

Dikatakan Andi Harun, memang Pemkot bersama TNI-Polri harus berulang-ngulang memberikan kesadaran terkait situasi di Kota Samarinda ini.

Wali Kota berharap tidak terjadi seperti di daerah lain dengan lonjakan kasus Covid-19 yang begitu tinggi. Anndi Harun memahami pentinganya masyarakat berusaha mencari nafkah. Tapi jauh lebih penting memperhitungkan kesehatan dan keselamatan orang banyak.

“Makanya kita tidak tutup, dengan take away. Dengan cara itu, kita bisa menjaga keselamatan warga Kota Samarinda yang jauh lebih besar. Besok jualan lagi, tapi saat pukul 21.00 WITA teng harus tutup. Insyaallah besok akan ada rezekinya lagi,” kata Wali Kota.

Orang nomor satu di Kota Samarinda ini juga berharap agar pesan ini bisa sampai ke masyarakat. Dengan cara ini, diharapkan bisa terus menekan angka kasus Covid-19 di Kota Samarinda.

Disampaikan Andi Harun, melonjaknya angka positif di Kota Tepianmembuat tenaga kesehatan saat ini sangat kewalahan. Aparat TNI-Polri, Satpol PP, serta camat dan lurah juga berjibaku. Hari libur seharusnya mereka berkumpul bersama keluarga, justru berjibaku membantu masyarakat agar situasi kita terkendali dari penyebaran yang jauh lebih besar lagi.

“Mereka bertugas belum tentu aman. Ada beberapa aparat kita TNI-Polri ini terkonfirmasi dalam menjalankan tugas membantu masyarakat. Begitu juga dari pemerintah,” ungkap Andi Harun.

Wali Kota tak mau situasi Covid-19 di Samarinda tidak terkendali. Karena bila tidak terkendali, maka akibatnya jauh lebih besar lagi. Bahkan ekonomi masyarakat bisa anjlok.

“Justru kita lakukan ini dalam rangka mempertahankan keadaan ekonomi masyarakat supaya bisa terkendali. Jualan bisa tetap berjalan, ekonomi tetap berjalan, dan ayo kita bersinergi. Pemerintah, TNI-Polri, masyarakat, terutama pelaku usaha, kali ini bisa terus pertahankan, insyaallah kita akan terhindar dari situasi PPKM darurat,” pungkas Wali Kota. (*/KMF/man)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.