ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

BNPT-FKPT Kaltim Lawan Radikalisme dengan Lomba Video Pendek Pelajar

November 7, 2020 by  
Filed under Politik dan Pemerintahan

Share this news

Vivaborneo.com, Samarinda — Mewakili Wakil Gubernur H Hadi Mulyadi, Staf Ahli Bidang Polhukam Wahyu Widhi Heranata menghadiri sekaligus membuka Lomba Video Pendek dan Diskusi Film, yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang bekerjasama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kaltim pada Jum’at, 6 November 2020.

Kegiatan yang berlangsung satu hari ini mengambil bertema “Kita Indonesia” dengan moderator Kepala Bidang Media Massa, Hukum dan Humas FKPT Kaltim, Yuliawan Andrianto,  menghadirkan pemateri mantan napiter mitra binaan BNPT,  Kurnia Widodo,ST,  Dr Sudirman yang merupakan Kabid Pemuda dan Pendidikan FKPT Kaltim serta praktisi film Terry Cola.

Dalam sambutan tertulisnya, Wagub Hadi Mulyadi sangat mengapresiasi kegiatan FKPT Kaltim dalam menambah wawasan sekaligus kesadaran bagi masyarakat khususnya kalangan pelajar dalam pencegahan radikalisme dan terorisme di Kaltim.

“Ini penting, upaya kita melakukan tindak pencegahan dini bagi generasi muda, khususnya pelajar dan mahasiswa, agar tercegah dari radikalisme dan terorisme,” katanya.

Tantangan pencegahan ancaman radikalisme dan terorisme menurutnya, semakin berat. Sebab, kemajuan teknologi informasi yang kian canggih dan modern. Kemajuan teknologi tidak saja dimanfaatkan untuk kemajuan jaman, tetapi juga digunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk memecah belah bangsa.

“Semoga diskusi dan pelatihan pembuatan film pendek bahaya radikalisme dan terorisme ini menjadi bagian penyadaran bagi pelajar dalam mengimbangi gencarnya serangan radikalisme di media sosial,” jelasnya.

Ketua FKPT Kaltim Achmad Jubaidi mengatakan kegiatan pencegahan dini radikalisme dan terorisme kali ini khusus menyasar  kalangan pelajar sebagai  generasi millennial yang lebih banyak menggunakan internet di kesehariannya.

“Kaum milenial menjadi target kelompok radikalisme dan terorisme. Kalau dulu tertutup, sekarang rekruitmen anggotanya sudah terbuka dan terang-terangan melalui media sosial. Kondisi ini harus kita antisipasi bersama, termasuk melakukan konter terhadap aksi lawan dengan pembuatan video pendek,” ujarnya.(VB/ YUL)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.