SSB Menarung dan SSB Persikubar Putra Juara Piala Soeratin Askab PSSI Kubar
SENDAWAR – Turnamen Piala Soeratin U 13 & U 15 yang digelar Asosiasi Kabupaten (Askab) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Kabupaten Kutai Barat (Kubar) menghasilkan SSB Menarung sebagai juara U 13 dan SSB Jaya Prana sebagai juara kedua dan SSS Gelora Putra sebagai juara ketiga disusul SSB Rakatua.
Sementara pada U15 SSB Persikubar Putra tampil sebagai juara pertama, SSB Manurung sebagai juara kedua dan Neofelis Football Akademi di peringkat ketiga serta SSB Muara Gusiq di posisi keempat.
“Sepakbola adalah olahraga permainan yang melibatkan banyak personil, yang masing masing memiliki perannya dalam sebuah permainan. Ada strategi yang terencana dan terarah, untuk memaksimalkan perannya masing masing dalam meraih gol kemenangan,” kata Bupati Kutai Barat (Kubar) Fredrik Edwin saat menutup kejuaraan Piala Soeratin, Rabu (02/7/2025).
Dikatakan Fredrik, cabang olahraga ini mendidik sumber daya manusia, tidak hanya untuk mau hidup dan berprilaku sehat, namun juga untuk bisa saling mendukung dan bersinergi dalam mencapai satu tujuan.
“Ini merupakan awal yang baik bagi paguyuban sumber daya manusia di Kutai Barat ini,”ujarnya.
Ia menyebut, sebagai kepala daerah ia menilai turnamen ini bukan hanya sekedar pertandingan, melainkan wadah pembinaan, pengembangan karakter serta ajang silaturahmi dan sportivitas bagi generasi muda, dengan kunci sinergitas dan solidaritas seluruh peran dalam satu visi untuk mencapai satu tujuan.
“Saya berpesan dan juga berharap, sebagai warga Kubar agar aktif berpartisipasi mengisi pembangunan dengan produktivitas dan karya baktinya,”pesannya.
Ia juga berpesan kepada kesebelasan tim pemain sepakbola, pelatihh dan official, dalam sebuah kompetensi pasti ada capaian kemenangan dan kekalahan. Ia berharap tidak hanya terpaku pada capaian kemenangan semata, namun diharapkan anak-anak lebih di tingkatkan keahliannya dalam cabang sepakbola sehingga bisa lebih profesional dan berkualitas permainannya.
“Saya ucapkan selamat bagi yang berhasil meraih juara, teruslah berlatih dan jangan cepat puas diri, dan bagi tim yang belum berhasil menjadi juara jangan berkecil hati, jadikan ini sebagai motivasi untuk berlatih lebih giat lagi, mengevaluasi dan mempersiapkan diri untuk even berikutnya,” ujarnya.
Sementara Ketua Askab PSSI Kubar Tedy Rakhmat mengucapkan selamat kepada kesebelasan yang menjadi juara, jangan puas hanya sampai disini, teruslah berlatih mengasah diri perbaiki skil nya masing masing, agar kelak bisa menjadi pemain profesional dan menjadi kebanggaan orang tua dan juga mengharumkan nama Kutai Barat di luar sana.
Ia meminta kesebelasan yang belum berhasil manjadi juara jangan berkecil hati. Masih banyak waktu untuk berprestasi, teruslah berlatih mengasah diri, skil individu terus diasah, karena pertandingan kedepan masih banyak yang menanti, karir kalian masih panjang.
“Saya juga berpesan kepada para pelatih agar lebih di tingkatkan lagi latihannya, agar anak anak kita di Kubar ini bisa bersaing dengan anak anak di kabupaten kota lain,”katanya.
Disampaikan nya, bagi yang juara satu akan mewakili Kutai Barat ke Kaltim bulan Juli tahun 2025 ini.
Tedy Rakhmat menyampaikan, PSSI Kutai Barat mendapat apresiasi dari Asosiasi Provinsi (Asprov), Kaltim, dan bonusnya Hadiah piala soeratin paling besar diantara kabupaten kota lain di Kaltim, dan PSSI Kubar mendapatkan tawaran dari Asprov Kaltim untuk menjadi tuan rumah pelaksanaan piala Soeratin U 13 & U 15 se Kaltim akan di adakan di Kutai Barat Tahun depan, dan ini merupakan kebanggaan bagi PSSI Kabupaten Kutai Barat.
“Ini moment yang sangat langka, tidak semua kabupaten kota mendapatkan peluang emas seperti ini, kami akan berkoordinasi dulu dengan pemerintah daerah terkait, Bapak Bupati, Dispora dan KONI Kubar,”jelasnya.
Ketua KONI Kabar, Agus Herawan mengucapkan apresiasi kepada Askab PSSI Kabupaten Kutai Barat yang sudah sukses menyelengarakan piala Soeratin nya, ia mendengar bahwa penyelenggaraan Piala Soeratin di Kubar adalah yang terbaik dari Kabupaten dan kota se Kaltim.
“Ini berita bagus bagi Askab PSSI Kutai Barat dan juga insan pencinta sepakbola,”ujarnya.
Ia menyebut, kedepannya mudahan bapak angkat dari Askab PSSI Kubar ini semakin banyak, dilihat dari beberapa papan sponsor yang ada di sekeliling lapangan stadion ini.
“Bapak Bupati sudah mendukung, apalagi KONI, mudahan kedepannya persepakbolaan di Kubar semakin meningkat, dengan dukungan dari semua pihak tentunya,”ungkapnya.
Ia berharap, semoga tahun depan Askab PSSI Kubar menjadi tuan rumah piala Soeratin se Kaltim, dan bukan pencinta sepak bola saja yang akan meramaikan, UMKM yang ada di Kubar akan semakin maju dan sejahtera, apalagi di datangi orang orang pencinta sepakbola se Kaltim.
“Saya ucapkan selamat kepada sang juara dan bagi yang belum menjadi juara diharapkan lebih serius lagi berlatih, karena kedepannya masih banyak even even pertandingan yang menanti,” bebernya. (arf)
Prihananto Giri Kembali Pimpin GABSI Samarinda
SAMARINDA — Prihananto Giri Nugroho kembali terpilih sebagai Ketua Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (GABSI) Kota Samarinda untuk periode 2025–2029 dalam Musyawarah Kota (Muskot) yang digelar pada Selasa malam, 1 Juli 2025.
Musyawarah Kota GABSI Samarinda dibuka Wakil Ketua Organisasi GABSI Kalimantan Timur (Kaltim), Azhari Abubakar. Ia menyampaikan pentingnya musyawarah sebagai bagian dari dinamika organisasi.
“Ini normal dalam sebuah proses organisasi. Alhamdulillah, musyawarah ini berjalan sesuai dengan amanat anggaran dasar yang mengharuskan pelaksanaannya setiap empat tahun,” ujar Azhari.
Azhari juga menyoroti tantangan yang dihadapi cabor bridge di Kalimantan Timur, yakni minimnya klub yang aktif di luar tiga wilayah utama seperti Balikpapan, Samarinda, dan Tenggarong.
“Banyak cabor yang tidak memiliki klub. Kalau bridge, klubnya hanya terpusat di tiga kota itu. Di daerah lain, nyaris tak ada,” tegasnya.
Selain itu, Azhari menilai perlu ada evaluasi terhadap anggaran dasar cabang olahraga, agar tetap relevan dan bisa menjawab kebutuhan regenerasi atlet. Ia juga menyampaikan posisi cabang olahraga bridge saat ini masih belum pasti untuk dipertandingkan di PON berikutnya.
“Belum ada keputusan jelas dari pusat, apakah bridge akan dipertandingkan di PON berikutnya. Tapi kita akan berjuang bersama-sama untuk memperjuangkannya,” ujarnya.
Pimpinan sidang musyawarah memutuskan pemilihan ketua secara aklamasi, dan menetapkan Prihananto Giri Nugroho kembali menjabat sebagai Ketua GABSI Kota Samarinda hingga 2029. Keputusan ini disambut positif peserta musyawarah sebagai bentuk kesinambungan kepemimpinan organisasi bridge di kota tepian. (tan)
Usia Atlet Warnai Persiapan Popda Kaltim

Kepala Bidang Prestasi Dispora Kaltim, Rasman Rading
SAMARINDA — Pelaksanaan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Kalimantan Timur yang dijadwalkan berlangsung Oktober mendatang di Penajam Paser Utara, menuai keluhan dari salah satu orang tua atlet.
Hal ini terkait aturan batasan usia peserta yang berbeda dengan ketentuan nasional, sehingga berpotensi menggagalkan peluang anaknya bertanding.
Orang tua atlet yang enggan disebut namanya mengungkapkan kekecewaannya lantaran anaknya, kelahiran 2007 dan kini duduk di kelas 12 SMA, terancam tidak dapat tampil dalam Popda. Padahal menurutnya, berdasarkan petunjuk teknis (juknis) Popnas dari pusat, batas usia maksimal masih memperbolehkan kelahiran 1 Januari 2007.
“Di daerah lain saya cari informasi, maksimal usia Popda itu kelahiran 1 Januari 2007, sama dengan aturan Popnas dari pusat. Popda kan pekan olahraga pelajar daerah, ini anak saya masih bersekolah dan kalau aturan dari pusat masih masuk, harusnya bisa,” jelasnya kepada wartawan, Rabu (2/7/2025).
Ia juga menegaskan, peluang anaknya meraih medali sangat besar jika diizinkan bertanding. Berdasarkan data peringkat di Kalimantan Timur, anaknya berada di posisi pertama dicabang olahraga yang diikuti.
“Kalau anak saya main, Insya Allah bisa dapat medali dan bersaing di Popnas bulan November nanti. Sayang sekali kalau tidak bisa ikut hanya gara-gara perbedaan aturan usia,” ujarnya.
Permasalahan ini muncul karena adanya perbedaan regulasi antara pusat dan daerah. Di tingkat nasional, batas usia mengacu pada kelahiran 1 Januari 2007. Namun pada rapat kerja Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) se-Kaltim di Ibu Kota Nusantara (IKN) akhir Mei lalu, disepakati batasan usia Popda Kaltim maksimal kelahiran 1 Januari 2008, dengan syarat masih aktif bersekolah.
Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Prestasi Dispora Kaltim, Rasman Rading, memastikan pihaknya akan mengkaji ulang keputusan tersebut. Ia mengakui, keputusan sebelumnya diambil sebelum keluar surat resmi dari pusat.
“Masalah ini akan dirapatkan ulang. Ini memang menjadi kesepakatan pada saat rapat kerja Dispora se-Kaltim di IKN, karena menjadi sebuah keputusan bersama. Kami akan lakukan rapat ulang terkait pedoman teknis menyangkut masalah umur,” terang Rasman.
Rasman juga menjelaskan, keputusan batas usia kelahiran 1 Januari 2008 diambil sebelum surat resmi dari pusat terbit pada 13 Juni lalu di Yogyakarta.
“Kami rapat itu rasanya akhir Mei, diputuskan 1 Januari 2008. Tapi ternyata surat dari pusat baru keluar setelahnya,” ujarnya.
Ia pun membuka kemungkinan perubahan keputusan agar sesuai dengan regulasi nasional.
“Bisa saja kita anulir sesuai ketentuan yang berlaku. Sebenarnya kalau mau jujur, yang penting masih aktif sekolah itu masih bisa. Tidak perlulah didramatisir macam-macam. Kalau sesuai ketentuan, tentu kami tidak akan merugikan siapa pun,” tegasnya.
Dirinya menekankan, pihaknya akan memprioritaskan asas keadilan bagi seluruh atlet dan memastikan tidak ada yang dirugikan akibat kebijakan ini.
“Nanti akan kami putuskan dalam rapat ulang. Kami ingin semua berjalan baik sesuai regulasi, agar atlet kita bisa tampil maksimal dan membawa nama baik daerah,” pungkasnya.
Dengan adanya evaluasi ulang ini, diharapkan polemik terkait batasan usia segera menemukan titik terang, sehingga para atlet dapat mempersiapkan diri secara optimal menuju Popda dan Popnas mendatang.(yud)
Karate Jadi Sarana Cetak Generasi Tangguh
SAMARINDA — Olahraga karate tak hanya soal teknik bela diri, melainkan juga menjadi jalan strategis dalam membangun karakter generasi muda Kalimantan Timur. Hal ini mengemuka dipelantikan pengurus Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Kalimantan Timur periode 2025–2029 yang digelar di Gor Segiri, Senin (30/6/2025).
Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji, yang baru saja dilantik sebagai salah satu pengurus FORKI Kaltim, menegaskan pentingnya memandang karate lebih luas dari sekadar cabang olahraga. Baginya, karate adalah pendidikan mental yang membentuk disiplin, sportivitas, serta rasa kebangsaan.
“Ini bukan sekadar tugas organisasi. Ini adalah komitmen bersama untuk menjadikan karate sebagai sarana pembentukan karakter generasi muda yang bermental baja dan siap mengharumkan nama daerah,” tegas Seno.
Pelantikan tersebut turut dihadiri Ketua Umum PB FORKI, Hadi Tjahjanto. Kehadiran mantan Panglima TNI ini memberikan energi positif bagi dunia olahraga di Benua Etam.
“Saya menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas kehadiran Bapak Hadi Tjahjanto yang langsung melantik kepengurusan FORKI Kaltim. Kehadiran beliau menjadi semangat tersendiri bagi kami semua,” ujar Seno.
Ia juga menegaskan, pengangkatan dirinya bukan semata amanah organisasi, melainkan bentuk nyata komitmen untuk membina generasi muda melalui jalur positif. Ia berharap FORKI dapat tampil sebagai garda terdepan agar melahirkan anak-anak muda yang tangguh, bermental juara, sekaligus menjunjung tinggi nilai persatuan.
“Karate bukan hanya olahraga, tetapi juga pendidikan karakter. Kami ingin FORKI terus menjadi tempat lahirnya atlet yang berprestasi, menjunjung sportivitas, dan mempererat solidaritas antar pemuda,” tambahnya.
Dirinya memastikan komitmen Pemprov Kalimantan Timur agar mendukung pembinaan cabang olahraga, khususnya karate. Ia mendorong agar FORKI Kaltim merancang program yang konsisten dan berkelanjutan, sehingga dapat melahirkan prestasi nyata baik di level nasional maupun internasional.
“Pemprov Kaltim akan mendukung penuh. Kami ingin melihat program pembinaan atlet yang jelas, konsisten, dan membawa hasil nyata, bukan hanya di level nasional, tapi juga internasional,” jelasnya.
Tak lupa, Seno mengajak seluruh jajaran pengurus FORKI Kaltim agar terus menjaga kekompakan dalam bekerja memajukan olahraga karate.
“Selamat kepada seluruh jajaran pengurus FORKI Kaltim. Mari kita jaga kekompakan, ukir prestasi, dan harumkan nama Kalimantan Timur melalui semangat karate-do,” pungkasnya. (yud)
Kejuaraan KONI-Bayan Championship 2025 Jaring Atlet Sejak Usia Dini
SAMARINDA – Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji, membuka Kejuaraan KONI-Bayan Championship 2025 yang digelar di Gelora Kadrie Oening (Gelora Segiri), Samarinda. Senin (30/6/25).
Ajang ini berlangsung dari 30 juli hingga 12 Juli mendatang. Kejuaraan yang merupakan kerja sama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Timur dengan PT Bayan Resources ini telah memasuki penyelenggaraan tahun kedua. Dalam kompetisi ini, empat cabang olahraga (cabor) dipertandingkan, yakni sepak bola, karate, taekwondo, dan pencak silat.
Seno Aji mengapresiasi kolaborasi KONI dengan dunia usaha, khususnya sektor pertambangan, dalam upaya memajukan dunia olahraga di Kalimantan Timur. Menurutnya, sinergi seperti ini menjadi contoh baik yang patut terus dikembangkan.
“KONI dan badan usaha terutama pertambangan di Kalimantan Timur berjalan dengan baik, dan ini satu rules model yang sangat-sangat bagus. Ke depan saya rasa ini juga bisa kita kembangkan menjadi kerja sama antara KONI daerah dengan badan usaha,” ujar Seno.
Ia menekankan pentingnya event olahraga seperti ini agar menjaring bibit-bibit atlet potensial usia dini yang dapat dibina lebih lanjut. Ia berharap dari kejuaraan ini akan lahir juara-juara baru yang bisa dibawa masuk ke program pemusatan latihan (training center) sesuai cabang olahraganya.
“Kedepan setelah KONI-Bayan ini, akan ada juara baru. Mereka akan kita masukkan ke training center sesuai dengan cabor-nya untuk kita kirimkan di tingkat nasional, apakah itu Kejurnas, Pra-PON, dan lain sebagainya. Juga kita kirim ke internasional di tingkat Asia,” jelasnya.
Selain berdampak pada pembinaan atlet, Seno juga menyoroti manfaat ekonomi dari penyelenggaraan event ini, terutama bagi pelaku usaha lokal. Tercatat ada 12 luar daerah yang datang ke Kalimantan Timur mengikuti kejuaraan, sehingga membuka peluang bagi UMKM, jasa katering, hingga rental mobil agar turut merasakan geliat ekonomi.
“Sport tourism ini ada 12 daerah yang ke Kaltim. Ini bisa membuat para UMKM, catering, rental mobil bisa bangkit,” tambahnya.
Dengan terlaksananya kejuaraan ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur berharap ekosistem olahraga di daerah semakin berkembang, sehingga mampu melahirkan atlet-atlet berprestasi yang mengharumkan nama Kaltim. (yud)