ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Maraknya Racun dan Listrik dalam Menangkap Ikan

September 14, 2009 by  
Filed under Lingkungan Hidup

Share this news

Samarinda.vivaborneo.com-Saat ini banyak para nelayan didaerah kabupaten Kutai Barat  menangkap ikan dengan menggunakan racun ikan dan setrum listrik diperairan sungai Mahakam.

Ikan air tawar

Ikan air tawar

Hal tersebut disampaikan kepala adat  Kampung Baru, Jasman  dan Kepala Kampung Beloan,  Syahril kepada vivaborneo.com. Kampung-kampung tersebut terdapat di kecamatan Muara Pahu kabupaten Kutai Barat yang rata-rata penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan.

“Banyak orang luar (nelayan kampung lain) datang kesini mencari jukut ( ikan dalam bahasa Kutai) menggunakan racun ikan dan listrik,” ujar Jasman dan Syahril.

Padahal kegiatan itu sudah  dilarang oleh pemkab Kubar, karena imbas dari kegiatan tersebut akan mangakibatkan banyaknya anak  ikan dan udang mati percuma. Dan lebih parah lagi akan mengganggu populasi hayati kehidupan yang ada di perairan sungai Mahakam tersebut.

“Jangankan ikan untuk dijual, untuk dikonsumsi sehari-hari saja sulit sekarang ini,” ujar mereka.

Ditambah lagi dengan kondisi cuaca musim kemarau saat sekarang ini, banyak aliran sungai dan anak-anak sungai yang merupakan kantung-kantung tempat berkumpulnya ikan menjadi kering.

Oleh karena itu para tokoh masyarakat dan kepala adat serta petinggi-petinggi kampung yang ada di kabupaten Kubar berharap agar adanya tindakan yang tegas. Baik dari instansi dan dinas terkait maupun aparat keamanan untuk menertibkan para nelayan yang menangkap ikan dengan menggunakan racun atau listrik tersebut.

“Ini demi kelangsungan hidup hayati yang ada di perairan Mahakam serta untuk kelangsungan kehidupan kami sebagai nelayan dengan  mata pencaharian mencari ikan disungai Mahakam,” tegas mereka.(vb/016)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.