ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Rencana Investasi 2011 Rp 63,92 Triliun

August 5, 2011 by  
Filed under Berita

Share this news

SAMARINDA – vivaborneo.com, Rencana investasi Kaltim 2011 yang terdata di Badan Perijinan dan Penanaman Modal Daerah (BPPMD) Kaltim hingga memasuki semester II tahun seluruhnya mencapai Rp 63,92 triliun. Investasi terbesar dilakukan PT. Pacific Oil dan Gas sebesar Rp 10 triliun, disusul rencana investasi oleh PT. Prosperity Cement Enginering Indonesia (PT. PCEI) di Kabupaten Paser Rp 9 triliun.

“Rencana investasi ini sudah terdaftar dan telah mendapat surat persetujuan dari BKPM di Jakarta,” ungkap Kepala BPPMD Kaltim, H Yadi Sabiannor di kantor gubernur, Kamis (4/8).

Dalam rencana investasi ini termasuk didalamnya rencana pembangunan pabrik PT Pupuk Kaltim V  senilai Rp 6,3 triliun, rencana investasi PT. Harum Energy Tbk senilai Rp 2,58 triliun, investasi PT. KPC senilai Rp 4,5 triliun dan berbagai investasi besar lainnya.

Selain investasi bernilai triliunan rupiah yang saat ini sebagian telah memasuki proses pelaksanaan, Yadi Sabiannor menyebutkan informasi terbaru di awal semester kedua tahun ini terungkap sejumlah perusahaan yang bergerak di bidang Hutan Tanaman Industri (HTI) juga telah memastikan untuk segera menginvestasikan dana mereka ke Kaltim.

“Mereka juga telah mengantongi surat persetujuan dari BKPM setelah sebelumnya mereka resmi terdaftar di BKPM,” kata Yadi Sabiannor.

Perusahaan yang bergerak di bidang HTI itu antaralain PT. Permata Borneo Abadi dengan investasi Rp466,5 miliar, PT. Bakayan Jaya Abadi dengan rencana investasi Rp 102,5 miliar, PT. Klawit Wana Lestari Rp 199,65 miliar, PT. Santan Borneo Abadi Rp 275,51 miliar dan PT Kayan Makmur Sejahtera Rp 135,82 miliar. (vb/sam)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.