ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Per Hari, RPH Potong 100 Ekor Sapi Hingga H-1

August 18, 2012 by  
Filed under Serba-Serbi

Share this news

SAMARINDA– vivaborneo.com, Dinas Peternakan dan Perikanan Kota Samarinda menjamin ketersediaan stok daging dan ikan menjelang hari raya Idul Fitri 1433 H mencukupi. Apalagi didukung dengan pemotongan 100 ekor sapi mulai beberapa  malam ini tiap hari hingga H-1.

Hal ini terlihat dari jumlah pasokan sapi di RPH Tanah Merah dari awal puasa lalu hingga saat ini yang mencapai 2180 ekor atau kurang lebih 152 ton, ditambah lagi adanya ketersediaan stok daging beku yang mencapai 40 ton

”Bila dirata-ratakan dengan jumlah permintaan selama ini ketersediaan tersebut akan mencukupi untuk kebutuhan  daging sapi masyarakat Kota Samarinda, khususnya  menjelang perayaan Idul Fitri,” ungkap Kadis Perikanan dan Peternakan Kota Samarinda Ir Samsul Bachri di kantornya, Kamis (16/8).

Untuk itu ia menghimbau kepada masyarakat agar tidak perlu takut kehabisan, karena persediaan memang cukup memadai. Demikian pula terhadap stok daging ayam broiler, sesuai informasi dari perhimpunan peternak ayam ras, stok jual menjelang Idul Fitri mencapai kurang lebih 62.875 ekor/hari.

”Kalaupun ada terjadi lonjakan harga, ini semata hukum pasar, dimana bila permintaan meningkat, hargapun akan ikut naik, untuk itu kita yakini harga ini akan berangsur stabil seiring berlalunya Idul Fitri karena penyebabnya jelas bukan kekurangan stok,” tegasnya. Sebagaimana diketahui sebelumnya  daging dijual pada kisaran harga Rp 85 ribu-per kilogram kini dijual hingga Rp 90 ribu hingga  Rp100 ribu perkilogram. Sedangkan ayam dari semula dijual Rp 14 ribu perkilogram kini dijual seharga Rp 19 ribu perkilogram.

Namun berbeda dengan ketersediaan ikan, diakui Samsul saat ini harganya mengalami kenaikan pula tapi hal tersebut lebih disebabkan oleh faktor hasil tangkapan sesuai musim.
Karena diketahui sepanjang bulan puasa ini  cuaca memang tidak normal serta gelombang besar sehingga berpengaruh  terhadap hasil tangkap ikan.

”Pada kondisi cuaca normal biasanya ada 3 hingga 5 kapal dengan kapasitas 10 ton masuk ke PPI.  Bahkan pada puncak penangkapan bisa mencapai 10 kapal, namun dalam kondisi angin selatan seperti ini jumlahnya berkurang hingga 2 atau 3 kapal saja, sehingga tidak heran harga ikan di pasar ada mengalami kenaikan hingga 40 persen karena hal ini memang disebabkan berkurangnya ketersediaan,” demikian Samsul. (vb/Hm3)  


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.