ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Institute Teknologi Kalimantan Segera Berdiri di Kaltim

August 24, 2011 by  
Filed under Kalimantan Timur

Share this news

BALIKPAPAN – vivaborneo.com, Gubernur Awang Faroek Ishak menegaskan Kaltim segera memiliki satu institute teknologi di Balikpapan. Institute teknologi ini rencananya akan diberi nama Institute Teknologi Kalimantan (ITK). Penegasan gubernur disampaikan setelah menggelar rapat bersama  Walikota Balikpapan Rizal Efendi dan jajaran Politeknik Balikpapan, Selasa (23/8).

“Setelah  berdiskusi dengan Pak Rizal (Walikota Balikpapan) dan jajaran Politeknik Balikpapan, kami sepakat, bahwa Kaltim siap mendirikan Institute Teknologi Kalimantan (ITK),” tegas Awang Faroek usai memimpin rapat di ruang pertemuan  Walikota Balikpapan, Selasa (23/8).

Menurut Awang, Kaltim harus bergerak cepat merespon tawaran yang disampaikan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh, beberapa  pekan lalu, saat berkunjung ke Kaltim. Sebab jika rencana tersebut tidak segera direspon, maka kemungkinan Kemendiknas akan mengarahkan pendirian institute itu ke provinsi lain.

Seperti diketahui, saat ini hanya ada dua institute populer di Indonesia, yakni Institute Teknologi Bandung (ITB) dan Institute Teknologi Surabaya (ITS). Dua institute yang konon akan segera didirikan di luar pulau Jawa adalah di Sulawesi Selatan (peningkatan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin) dan di Kalimantan Timur.

“Tapi jangan salah, karena Kalimantan Selatan juga punya minat besar untuk mendirikan institute ini. Jika kita terlambat, maka jangan harap institute ini bisa berdiri di Kaltim,” ungkap Awang.

Pendirian institute teknik pertama di Kalimantan itu rencananya merupakan bagian dari peningkatan status Politeknik Balikapapan yang kini berada di Karang Joang, Jalan Soekarno Hatta Balikpapan. Syarat yang diajukan Mendiknas untuk peningkatan status tersebut, daerah harus mampu menyiapkan lahan seluas 200 hektar untuk rencana institute tersebut.

Gubernur meyakinkan, untuk memenuhi 200 hektar lahan yang disyaratkan Mendiknas pasti tidak akan sulit. Karena itu, lokasi yang diusulkan hendaknya segera dikaji untuk selanjutnya segera diusulkan ke Jakarta.

“Kalau memang lahannya sudah ada, saya pikir itu lebih bagus. Kita bisa segera menyusun proposal untuk menegaskan bahwa Kaltim  memang sudah  siap,” tegas Awang Faroek.

Semula lahan yang diusulkan berada di Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara. Namun karena latar belakang pendiriannya adalah Politeknik Balikpapan, maka Pemkot Balikpapan berharap agar 200 hektar lahan institute tersebut diprioritaskan di kawasan Balikpapan.

Lokasi yang ditawarkan adalah lahan milik Pemkot Balikpapan seluas 179 hektar di kawasan industri Kariangau. Lokasi ini dinilai paling potensial jika bila dikaitkan dengan tawaran Mendiknas yang akan menganggarkan pembangunan institute itu pada 2012, minimal jika pada Oktober 2011, kepastian lahan dari daerah sudah siap.

“Jika Samarinda telah memiliki SKOI, Kutai Kartanegara memiliki Institute Seni dan Budaya, maka tidak salah jika institute teknik didirikan di Balikpapan. Semua kembali kepada kesiapan Balikpapan,” kata Asisten Kesejahteraan Sutarnyoto yang menjadi koordinator rencana pendirian institute tersebut.

Walikota Balikpapan H Rizal Efendi menegaskan bahwa secara umum Pemkot Balikpapan menyambut baik rencana tersebut. Bahkan dalam jangka panjang, Balikpapan layak  diarahkan menjadi Kota Pendidikan.

“Melihat keinginan tersebut, maka tidak ada alasan bagi kami untuk menolak rencana pendirian institute ini. Kami akan mendukung, dan segera menurunkan tim untuk melakukan kajian tentang rencana lokasi tersebut,” kata Rizal Efendi. Seperti harapan, Pemkot Balikpapan bertugas menyiapkan 200 hektar lahan, sementara proses proposal ke Kemendiknas selanjutnya akan menjadi tanggungjawab Tim Persiapan Pendirian ITK yang dipimpin Asisten Kesra Sekprov Kaltim Sutarnyoto.

Sesuai harapan Gubernur Awang Faroek, institute perlu dibangun untuk kepentingan penyiapan sumber daya manusia masa depan. Apalagi tingkat pertumbuhan ekonomi dan investasi Kaltim terus berkembang sehingga sudah tentu membutuhkan sumber daya manusia yang andal yang bisa dihasilkan dari institute tersebut.

Institute ini akan menjadi media ilmu terapan (tenaga siap pakai), sekaligus ilmu kajian ilmiah. Institute ini tidak hanya menyiapkan tenaga siap pakai, tetapi juga akan menghasilkan para pemikir dalam berbagai ilmu. Gubernur juga mengharapkan kualitas institute ini nantinya juga tidak  kalah dengan ITB dan ITS.

Program studi yang bakal dikembangkan di institute ini, bukan hanya program studi yang saat ini sudah ada di Poltekba, yakni teknik mesin alat berat, teknik elektronika dan tata boga, tapi juga program studi lainnya diantaranya teknik pertambangan dan pangan.

Seruan gubernur, semua pihak harus memberikan dukungan  terhadap rencana pendirian institutet tersebut karena penting bagi penyiapan generasi masa mendatang. (vb/sam)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.