ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Inflasi Kaltim Di Atas Inflasi Nasional

July 12, 2011 by  
Filed under Kalimantan Timur

Share this news

SAMARINDA – vivaborneo.com, Inflasi akan menjadi aspek yang sangat merugikan jika terus berada pada level yang tinggi dan tak terkendali. Inflasi juga bisa menjadi parasit yang akan mengganggu tingkat pendapatan masyarakat. Mengantisipasi kemungkinan tersebut, Gubernur Kaltim H Awang Faroek Ishak meminta agar seluruh pemangku kebijakan di Kaltim dapat melakukan penguatan koordinasi dan sinergi kebijakan untuk mendukung terciptanya stabilitas harga.

“Inflasi merupakan tanggungjawab semua komponen daerah. Bank Indonesia, BPS, Disperindagkop, Bappeda Kabupaten/Kota dan Provinsi perlu terus meningkatkan koordinasi untuk  mengantisipasi lonjakan inflasi yang tak terkendali tersebut,” kata Asisten Administrasi dan Umum Pemprov Kaltim HM Aswin yang mewakili Gubernur pada High Level Meeting Koordinasi Pengendalian Inflasi Kaltim 2011 di Ruang Rapat Tepian I Kantor Gubernur, Senin (11/7).

Untuk pengendalian inflasi, tim yang bergerak adalah Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Tim ini bertugas melakukan evaluasi, pemantauan dan pengendalian terhadap sumber-sumber dan potensi tekanan inflasi daerah serta rekomendasi kebijakan untuk mendorong pencapaian target inflasi.

HM Aswin menambahkan, sekalipun pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Kaltim terus mengalami peningkatan, tetapi bila tingkat inflasi tidak mampu dikendalikan, maka secara langsung akan menyebabkan penurunan tingkat kesejahteraan dan menyebabkan meningkatnya kemiskinan masyarakat.

“Koordinasi ini menjadi sangat penting, selain karena faktor pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat, tidak lama lagi bulan suci ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri . Untuk itu, perlu perhatian serius dalam bentuk koordinasi kebijakan yang cermat,” tambah Aswin.

Sementara itu, Kepala Bidang Statistik BPS Kaltim Roosmawati  mengungkapkan pada semester I 2011 inflasi kumulatif Kaltim mencapai  3,99 persen. Angka ini lebih tinggi dari inflasi kumulatif 2009 sebesar 1,29 persen dan inflasi kumulatif 2010 sebesar 2,78 persen.

“Bila dibandingkan inflasi nasional semester I 2011 sebesar 1,06 persen maka inflasi Kaltim jauh lebih tinggi dari inflasi nasional,” kata Roosmawati.

Berdasarkan lazimnya pergerakan inflasi yang terjadi setiap tahunnya bila dilihat dari data series, 6 bulan ke depan (semester II) inflasi masih akan berlanjut. Faktor yang mempengaruhinya diantaranya adalah naiknya biaya pendidikan pada tahun ajaran baru dan kenaikan harga bahan makanan, makanan jadi dan sandang pada bulan ramadhan dan menjelang lebaran.

“Jangan lupa, kebijakan pemerintah  juga akan sangat berpengaruh terhadap kenaikan harga. Sebab itu, kami sarankan agar pemerintah tidak menaikkan harga gas pada kondisi inflasi Kaltim yang saat ini masih cukup tinggi,” tegas Roosmawati.

High level meeting juga dihadiri Pemimpin Bank Indonesia Kaltim Androecia Darwis dan Kepala Bappeda Balikpapan Suryanto serta pejabat lain dari berbagai instansi terkait. (vb/sam)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.