ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Villa Bima Sakti Selecta Batu Jadi Saksi Perjuangan Bung Karno

April 30, 2022 by  
Filed under Wisata

Share this news

Villa Bima Sakti lt.2 di Taman Rekreasi Selecta kamar 47 tempat Bung Karno mencari insprasi

BATU – Siapa yang tidak kenal Soekarno, tokoh nasional yang sarat dengan  ide cemerlang dalam membangun Negara Indonesia. Salah satu tempat yang sangat disenangi karena mampu mendukungnya  dalam mencari ide dan mengambil keputusan penting terbentuknya Negara ini adalah Selecta Batu.

Presiden Republik Indonesia pertama, Ir. Soekarno memiliki jejak sejarah panjang dalam mengkonsepkan proklamasi dan menelurkan beberapa ide brilian saat berada di Kota Batu, Jawa Timur. Salah satunya adalah wisata Selecta yang menjadi saksi bisu perjuangan  Bung Karno dalam mewujudkan  kemerdekaan Indonesia.

Di tahun 1942 silam, Bung Karno menyempatkan diri untuk menginap di sebuah vila De Brandarice atau yang sekarang dikenal dengan vila Bima Shakti yang berada dalam taman wisata Selecta Batu selama sekitar satu minggu hingga 10 hari.

Ada kenangan bung Karno sampai sekarang, menjadi saksi sejarah berupa tulisan yang terpampang dalam pigura di dalam kamar.

“Kenang-kenangan pada Selecta tetap hidup dalam ingatan saja. Bukan sadja karena tamasja jang indah, tetapi djuga karena di Selecta itu beberapa putusan penting mengenai perdjoangan Negara telah saja ambil,” begitu yang ditulis Bung Karno.

Rangkaian kalimat itu dituangkan dalam tulisan tangan. Di bawahnya tertera 1 Maret 1955, penanda tanggal tulisan itu dibuat. Dipajang dengan bingkai hitam dan digantung di tembok sebuah ruangan. Penulisnya adalah Presiden Republik Indonesia, Soekarno.

Beberapa potret Bung Karno turut dipajang di tembok. Proklamator Indonesia itu pernah berada di dalam ruangan tersebut, dan menginap.

Kedatangan Bung Karno yang memang dirahasiakan tersebut,  bertujuan untuk merenung dalam konteks mencari inspirasi ataupun mengambil putusan penting yang dibuat menuju Proklamasi. Kamar De Brandarice atau Bima Sakti inilah beliau mampu menelorkan ide cemerlangnya.

“Beliau mengakui seperti itu bahwa di vila Bima Shakti ini lah, beliau mendapatkan inspirasi,” ujar Marketing Selecta, Dio  kepada Vivaborneo.com, Kamis, (28/4/2022).

Bung Karno  berpesan ketika datang tidak perlu disambut berlebihan tapi seperti halnya tamu biasa dan tanpa pengawalan.

Kota Batu memang dirasa sangat nyaman dan Sukarno senang berada  dengan suasana Selecta, apalagi posisi villa yang menghadap ke alam dan terlihat beberapa rumah warga sekitar.

“Bung Karno juga meninggalkan pesan dalam tulisan yang ditinggalkan di kamar. Kertas itu bertuliskan ‘Bangunlah Selecta dengan kemampuan sendiri dan dengan hasil jeri payah sendiri. Tulisan itu masih kita simpan juga,” ungkapnya.

Vila dengan luas sekitar 20 X 12 yang dulunya hanya ada dua kamar dan satu ruang makan  kala itu di tahun 1942 memang hanya ditempati oleh Bung Karno saja, kamar 47.

Setelah Indonesia Merdeka, rupanya Bung Karno menyempatkan diri kembali  ke Selecta untuk nostalgia dengan kamar yang banyak membantunya dalam.menyusun konsep membangun  negeri di tahun 1946.

Bung Karno pun memberi nama   Villa yang membuatnya bisa menelorkan  banyak konsep itu dengan nama “Bima Shakti “.

Diperkirakan Bung Karno singgah di sini saat Sidang Pleno ke lima Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) digelar di Gedung Rakyat Kota Malang pada 1947. Meski pada akhirnya orang nomor satu di republik itu tak jadi menghadiri sidang pleno dan digantikan Bung Hatta.

Bung Karno sering menginap di tempat itu pada kurun 1952-1955, setelah kondisi negara relatif lebih aman. Sebuah vila yang semula bernama Vila De Brandarice. “Nama lama vila diganti jadi Bima Sakti sesuai usul Bung Karno,” kata Direktur Selecta, Sujud Hariadi.

Pilihan nama Bima Sakti merujuk salah satu tokoh dalam dunia pewayangan, Bima sosok berkarakter tegas, berani dan berhati lembut.

Selama menginap di vila itu, Bung Karno sering terlihat olah raga kecil di pagi hari. Setelah itu lebih banyak berada di dalam kamar. Merumuskan gagasan kebangsaan dan bernegara

Kembalinya Bung Karno ke vila Bima Shakti bersama sang Ibunda, anak pertamanya Guntur Sukarnoputra dan para pejabat pemerintahan lainnya hanya sekedar singgah dan mengunjungi warga sekitar Selecta.

“Kesini yang kedua itu bersosialisasi ke kampung-kampung. Mungkin ingin melihat kehidupan masyarakat sekitar sini. Itu pun hanya singgah dan tidak bermalam,” katanya.

Vila Bima Shakti yang dulunya hanya dua kamar, sekarang sudah bertambah menjadi 10 kamar. Bangunan hingga perabotan fasilitas yang masih tetap sama seperti Bung Karno pertama kali ke vila tersebut, hanya dilakukan perawatan saja tanpa merubahnya.

Terlihat juga beberapa foto Bung Karno dan tulisan dari Bung Karno terpajang di dalam Vila Bima Shakti. Vila yang menjadi saksi bisu dan renungan Bung Karno itu hingga saat ini masih disewakan kepada para pengunjung yang ingin menginap.

“Tetap kita sewakan. Rata-rata pengunjung itu kesini karena ingin merasakan sensasi kamar yang pernah ditempati Bung Karno dengan suasana yang masih asli” tuturnya.

Vila yang baru saja setahun lalu diresmikan sebagai Cagar Budaya, saat ini menjadi ikon bagi wisata Selecta, Kota Batu dan menjadi kebanggakan daerah. Sejarah pernah ditempati oleh Presiden RI Soekarno.

Ingin nikmati kamar Soekarno atau dikenal dengan kamar Soekarno Sweet. Dibandrol dengan harga Rp.1 juta. Sementara kamar lainnya Rp.750 ribu.

Villa Bima Sakti

Vila Bima Sakti merupakan satu dari beberapa vila di dalam Taman Wisata Selecta. Tempat wisata ini terletak di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Berada di ketinggian sekitar 1.150 meter dari permukaan laut. Taman cantik seluas 20 hektare ini dikelilingi Gunung Arjuno dan Welirang serta Gunung Panderman.

Selecta dibangun oleh seorang Belanda, De Ruyter De Wildt pada 1920-1928. Selecta dari kata Selectia yang dalam bahasa Belanda berarti Pilihan.

Lokasi ini awalnya ditujukan sebagai tempat peristirahatan pembesar Pemerintah Hindia Belanda. Tempat pelesir pilihan golongan eropa.

Saat Agresi Militer Belanda II pada 1949, Selecta sempat di bumi hanguskan oleh para pejuang Indonesia. Ini bagian dari taktik Malang Bumi Hangus, agar seluruh aset tak kembali jadi milik Belanda.

Setelah proklamasi kemerdekaan, tepatnya pada 1950 Selecta dibangun kembali oleh 47 orang pendiri. Mereka juga membentuk perseroan terbatas untuk mengelolanya. Selecta memang memiliki nilai sejarah tinggi.

Sampai sekarang, salah satu tempat wisata legendaris di Kota Batu ini tetap jadi tujuan wisata yang banyak diminati wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Ada perbaikan di dalam kawasan itu, tapi nyaris tak mengubah banyak bentuk aslinya. Termasuk bangunan Vila De Brandarice atau Vila Bima Sakti hampir tetap seperti bentuk awalnya. Kamar tempat Bung Karno menginap itu juga disewakan pada para wisatawan yang datang menginap.

“Ada sedikit pembenahan pada bagian yang rusak di ruangan itu. Tapi secara umum tetap seperti dulu,” ujar Sujur Hariadi Direktur Selecta.

Taman Wisata Selecta dilengkapi berbagai wahana, di antaranya kolam renang, taman bunga, wahana ketangkasan mancakrida seperti luncur gantung, wahana bermain anak dan lain sebagainya. Rata – rata kunjungan wisatawannya ada sebanyak 1.000 – 1.500 pengunjung di hari biasa. Saat akhir pekan bisa mencapai 3.500 – 15.000 wisatawan. Tiket masuk ke Selecta sendiri hanya sebesar Rp 40 ribu.

“Siapa saja yang ingin datang berwisata dan menginap, ya silakan saja,” tutur Sujud Hariadi yang juga ketua PHRI Batu. (Buang Supeno)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.