ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Gerindra Kaltim Serukan Konsep Ekonomi Kerakyatan

March 27, 2009 by  
Filed under Profil Calog

Share this news

Potensi Negara Indonesia yang sangat besar,  baik potensi pertambangan Kelautan ataupun potensi Kehutanan yang belum tergarap secara maksimal dan berpihak kepada rakyat kecil, membuat Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) mencanangkan gerakan baru yang berpihak kepada rakyat kecil seperti petani dan nelayan.  Menurut Ketua DPD Gerindra Kaltim Drs.H Saifuddin DJ, yang juga Calon Legislatif (Caleg) Nomor Urut 1 Dapil Kota Bontang, Sangatta dan Kabupaten Berau ini, potensi-potensi tersebut sebenarnya dapat  mensejahterakan rakyat Indonesia ke tingkat yang lebih baik dari saat ini. Menurutnya, Gerindra Kaltim ikut menjabarkan beberapa agenda Partai Gerindra, diantaranya penciptaan lapangan kerja, pembukaan 20 juta hektar perkebunan sawit  dan penanaman 4o juta hektar tanaman-tanaman yang mampu menghasilkan bahan bakar bio diesel. Diantara tanaman tersebut adalah kacang kedelai, jagung, singkong dan tanaman palawija lainnya. Menurut pria kelahiran 11 Agutus 1956 ini, proyek penanaman kelapa sawit, sebenarnya memiliki potensi yang sangat besar untuk kesejahteraan masa depan. Masalahnya, proyek yang selama ini gagal di Kaltim adalah karena ketidakseriusan investor dan pemerintah daerah dalam mengembangkan tanaman tersebut.

Disamping itu, Partai Gerindra juga  akan memperhatikan nasib nelayan Indonesia yang selama ini kalah bersaing dengan nelayan-nelayan negara tetangga seperti Thailand, Cina dan Jepang. “Di Rusia, satu buah kapal nelayan ada yang hanya berharga 40 juta rupiah dan memiliki fasilitas yang lengkap. Kenapa nelayan-nelayan Indonesia tidak dapat seperti mereka,” ujarnya bertanya. Menurut pria sederhana ini, karena perijinan di Indonesia terkadang masih tumpang tindih, menyebabkan biaya tinggi dan mempersulit rakyat untuk berusaha..

“Makanya Gerindra nanti akan meminta pemerintah untuk meninjau dan merevisi 87 undang-undang yang tidak berpihak kepada rakyat,” jelasnya.

Untuk pembangunan di Kaltim, lanjutnya, infrastruktur merupakan harga mutlak. “Konsep highway, jalan tol atau bebas hambatan yang diwacanakan Pemprov Kaltim memang bagus, tetapi bukan prioritas masyarakat saat ini,” tegasnya. Prioritas saat ini lanjut Calon Legislatif Nomor Urut Satu Daerah Pemilihan Kota Bontang, Sangatta dan Berau ini adalah perbaikan dan peningkatan sarana jalan yang sudah ada.

“Saya pernah melihat dan merasakan sendiri bagaiman sulitnya jalan Samarinda-Bontang-Sangatta-Berau untuk dilalui. Bagaimana harga-harga mau murah jika sarana angkutannya saja susah,” ujarnya.

Disamping infrastruktur, pembangunan Kaltim dapat dipacu dengan ketersedian pasokan listrik ke masyarakat dan ke pihak perusahaan. “Kita akan meninjau kembali Kontrak Karya (KK) pertambangan yang dilakukan pemerintah Pusat, untuk lebih berpihak kepada daerah dan dalam negeri ketimbang mengutamakan ekspor.

Ketika ditanya tentang banyaknya caleg-caleg muda yang masih banyak dipandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat, Saifuddin DJ berpendapat bahwa banyak caleg-caleg muda yang cerdas dan memiliki idealis. “Kalau pengalaman, kan merupakan proses, jadi para caleg muda ini merupakan regenerasi.. Jika tidak terpilihpun mereka akan mempunyai pengalaman untuk menghadapi pemilu-pemilu mendatang,” ujarnya menhakhiri pembicaraan. (vb-01/02)


Share this news

Respon Pembaca

2 Komentar untuk "Gerindra Kaltim Serukan Konsep Ekonomi Kerakyatan"

  1. adrian hakim on Sat, 28th Mar 2009 7:10 am 

    Bnyk Capres yg menawarkan kemandirian ekonomi Indonesia, hanya intuisi dari mengamati track record mrk yg bisa kita andalkan, agar kita tdk salah pilih, nasionalisasi ekonomi yg melanda bnyk negara Amerika Latin dewasa ini mestinya dpt menginspirasi kita, disana bahkan Presiden Chavez dr Venezuela memangkas hampir separo Anggaran Belanja Negaranya, krn relistis melihat Anggaran Pendapatan juga pasti anjlok krn krisis global spt skrg ini, di Indonesia mana mgkn itu terjadi, besarnya anggaran & kenaikan tiap tahunnya seakan menjadi tolok ukur kehebatan para pemimpinnya, kalo perlu anggaran ditutup dr hasil ngutang yg menjerat masa depan, daerah blm terlambat kalo mau belajar dr pengalaman Indonesia selama ini

  2. ryan on Thu, 15th Oct 2009 4:14 pm 

    pikirkan apa yang bisa kita berikan untuk negara,,dan bukan untuk berpikir apa yg bisa negara berikan pada kita..itu kata kunci pembangunan era modern saat ini..
    belajar dari sejarah..bangsa kita tidak akan bisa maju jika tidak dari diri kita sendiri dan lingkungan sekitar kita untuk memulai suatu “perubahan” berubah untuk maju..berubah untuk menjadi yg terdepan dalam segala aspek kehidupan..
    semangat bekerja keras dan bukan terlena dengan tontonan sinetron bak cindrela yg akan menang di akhir cerita..

    kita butuh semangat perjuangan untuk menjadi bangsa dan warga negara yang baik untuk bangsanya…termasuk memajukan kaltim.
    jangan menjadi kuli atau sapi perah dari bangsa lain..
    jadikan bangsa dan bumi etam ini menjadi daerah yang maju dengan putra-putri daerahnya yg berada diatasnya..dan jangan jadikan putra-putri daerah ini menjadi kuli,,sampah yg ga berguna dan menjadi penonton di tanah airnya sendiri

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.