ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

HPN 2022;  Sinergi Pers, Pemerintah dan Perusahaan dalam Peningkatan Ketahanan Pangan Nasional

February 8, 2022 by  
Filed under Berita

Syahrul Yasin Limpo – Menteri Pertanian RI saat menjadi keynote speaker Seminar Ketahanan Pangan HPN 2022

KENDARI – Masih dalam rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2022 yang di gelar di Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. Dewan Pers, panitia HPN bekerjasama dengan Forum Wartawan Spesialis menggelar seminar secara hybrid (online dan offline) dengan mengangkat tema Sinergi Pers, Pemerintah dan Perusahaan dalam Mendukung Produktivitas Pertanian Terpadu untuk Peningkatan Ketahanan Pangan Nasional, Senin (7/2/2022).

Ketua Dewan Pers Muhammad Nuh dalam sambutannya menyampaikan adanya pandangan sejak jaman VOC yang namanya monopoli atau dikuasai kelompok tertentu. kemudian tahun 70 an sampai awal reformasi dikenal dengan nama kompetisi, yang menjadi jargon penting, hingga disebut daya saing nasional. Sehingga terjadi kalah menang dalam berusaha.

“Sekarang jamannya sinergi, yaitu zaman semua menang, tidak ada yang kalah. Maka sinergi akan didapatkan dengan adanya kerjasama intersection,” ujar Muhammad Nuh

Muhammad Nuh – Ketua Dewan Pers

Sinergi antara Pers, badan usaha, pemerintah bertujuan untuk ketahanan pangan, mengingat menurutnya, tidak ada yang kuat tidak makan. Maka ia menilai sangat penting ketahanan pangan ini untuk terus disinergikan.

Dikatakan,  saat sekarang bertambah dengan istilah ekosistem pangan Indonesia, sehingga semua harus berkontribusi terhadap ketahanan pangan. Masa depan tidak tergantung dengan salah satu pihak atau pihak lainnya.

“Jika selalu tergantung, maka akan  akan terjajah secara ekonomi, tidak berdaulat,” tegasnya.

Sementara itu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo akrab disapa SYL  yang menjadi keynote speaker di seminar ini menegaskan pers memiliki peran penting dalam mendukung upaya penguatan sektor pertanian khususnya penyediaan pangan di tengah tantangan dampak perubahan iklim dan pandemi Covid-19.

Peran Pers sangat dibutuhkan untuk menyampaikan prestasi pangan kepada masyarakat dan membangun citra positif yang dapat menggairahkan semua pihak khususnya petani untuk melakukan terobosan baru peningkatan produksi hingga ekspor.

“Peran Pers sangat dibutuhkan untuk menyampaikan kepada masyarakat. Melalui Peringatan Hari Pers Nasional 2022 di Kendari ini, tentunya akan dipenuhi dengan berbagai kegiatan produktif untuk pengembangan media serta wartawan utamanya dalam mendukung program pemerintah, termasuk program pembangunan pertanian,” ujar mantan Gubernur Sulsel ini.

Dipaparkannya, berdasarkan data BPS, PDB Sektor Pertanian konsisten tumbuh positif sejak 2020 dan berlanjut 2021. Pada Triwulan (TW) II 2020, PDB Sektor Pertanian tumbuh positif 16,24% (q to q). Pada tahun 2021 PDB Sektor Pertanian tetap konsisten tumbuh positif, seperti pada Triwulan (TW) I tumbuh positif 2,95% (y-on-y) dibandingkan periode sama tahun 2020.

“Nilai ekspor produk pertanian juga menunjukkan kinerja menggembirakan. Nilai ekspor kumulatif Januari-Desember 2021 mencapai Rp 625,04 triliun atau meningkat 38,69% dibandingkan tahun 2020 yang nilainya sebesar Rp 451,77 triliun,” ungkapnya.

Ditambahkan, negara kita yang masih diselimuti pandemi Covid-19, sehingga perlu peran berbagai pihak, termasuk peran Pers Nasional kita. Dalam masa pandemi ini, peran pers menjadi sangat efektif dalam memutus penyebaran virus berbahaya tersebut, karena bisa mempengaruhi pola pikir masyarakat terhadap pencegahan Covid-19.

“Dukungan pers pun juga berperan memberikan informasi kepada masyarakat agar tetap menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi sumber makanan yang sehat dan bergizi yang dihasilkan dari sektor pertanian,” tutur SYL.

Sunari – Direktur Penghimpunan Dana Perkebunan Kelapa Sawit – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dalam paparannya menyampaikan hingga tahun 2021 total Luas Lahan perkebunan sawit sebanyak  ± 16,38 Juta Ha, dimana total 2,6 Juta Petani dan  4,3 Juta Pekerja Perkebunan. Rata-Rata Pendapatan Petani Swadaya Rp 4 Juta.

Sunari – Direktur Penghimpunan Dana Perkebunan Kelapa Sawit – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS)

Produktivitas petani sawit Indonesia rendah, hanya berkisar 2-3 Ton/Ha/Tahun (tanaman tua dan kebun yang menggunakan bibit illegal bahkan palsu, jauh di bawah Perkebunan Swasta yang berkisar 5-6 ton/Ha/tahun.

Industri sawit menghadapi berbagai permasalahan dari sektor hulu sampai dengan hilir. Untuk itu, Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan keberlanjutan industri sawit, salah satunya dengan mendirikan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Solusi yang dilakukan oleh BPDPKS adalah melalui program dana bantuan peremajaan untuk pekebun, dengan menggunakan dana pungutan ekspor sawit.

Terkait Peran pers, Sunari menyampaikan pers dapat turut serta menyampaikan informasi yang membangun sektor perkebunan sawit dengan bersama-sama melawan kampanye negatif baik pada pasar dalam maupun luar negeri yang selalu diserang dengan isu kesehatan dan lingkungan

Program BPDPKS sesuai Perpres 61 Tahun 2015 Jo. Perpres 66 Tahun 2018 diantaranya ; Pengembangan Sumber Daya Manusia; Penelitian dan Pengembangan; Promosi; Peremajaan; Sarana dan Prasarana; Pemenuhan Kebutuhan Pangan; Hilirisasi Industri Perkebunan Kelapa Sawit; Penyediaan dan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati. (hd)

 

 

 

Desember, Harga TBS Naik

December 15, 2010 by  
Filed under Kalimantan Timur

SAMARINDA–vivaborneo.com, Harga tandan buah segar (HTBS) kelapa sawit pada Desember ini mengalami kenaikan, jika dibandingakn bulan lalu. Penetapan kenaikan HTBS ini ditentukan Tim Penetapan Harga Pembelian TBS Kelapa Sawit Provinsi Kaltim, sesuai SK Gubernur Kaltim Nomor 525/K.402/2010 tertanggal 9 Agustus 2010. Read more