ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Kunci PTM adalah Disiplin Protokol Kesehatan dan SKB 4 Menteri

September 26, 2021 by  
Filed under Kesehatan

Share this news

Wakil Walikota Samarinda Rusmadi saat meninjau pelaksanaan Protokol Kesehatan di Sekolah PTM Samarinda.

Sejak status PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) di kota Samarinda menjadi level 2 pad 21 September 2021 lalu, aktifitas dunia pendidikan mulai kembali menggeliat. Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda Secara bertahap mulai melaksanakan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Ada 54 sekolah di Kota Samarinda menggelar PTM dengan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

Wakil Walikota Samarinda Dr. H. Rusmadi pun langsung turun meninjau proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah-sekolah tersebut dengan tujuan memastikan Komitmen dan Konsistensi Protokol Kesehatan (Prokes) dilaksanakan secara ketat seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan vaksinasi bagi guru menjadi faktor kunci keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran PTM.

“Dari total 10 kecamatan di Samarinda, sembilan di antaranya sudah berada di zona kuning. Hanya satu yang di zona oranye. Namun meski begitu, untuk PTM tetap harus bertahap dan tak bisa dibuka sekaligus,” ujar Rusmadi.

Sementara itu Gubernur Kaltim Dr. H. Isran Noor dalam berbagai kesempatan selalu mengingatkan kepada sektor pendidikan di Kaltim untuk tetap waspada terhadap penularan Covid-19. Terlebih dengan munculnya varian baru virus corona, setelah varian Delta, yaitu varian MU, yang disinyalir dapat menulari anak-anak.

Gubernur Isran Noor pun mengimbau kepada pemerintah kabupaten/kota yang berstatus PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) level 3 dan 4 agar meninjau atau mempertimbangkan kembali diberlakukannya sekolah tatap muka bagi para pelajar, mengingat cakupan vaksinasi di Kaltim masih rendah.

“Kepada semua pihak, tetap waspada dan pertimbangkan benar-benar bagi daerah yang ingin menerapkan sekolah tatap muka. Kalau saya sih jangan dulu yang daerahnya masih PPKM level 3 dan 4, karena cakupan vaksinasi belum memenuhi standar untuk mencapai atau membentuk kekebalan komunal atau herd immunity,” kata Isran Noor.

Terkait syarat sekolah PTM, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) Nadiem Makarim menegaskan vaksinasi terhadap terhadap murid tak menjadi syarat bagi sekolah untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Menurut Nadiem, seluruh sekolah berada di daerah menerapkan PPKM Level 1-3 bisa mengadakan PTM terbatas.

“Saya ingin melakukan klarifikasi dan mohon dukungan. Saat ini yang boleh melakukan tatap muka (pembelajaran) adalah semua di PPKM Level 1-3 dan vaksinasi tidak menjadi kriteria atau harus menunggu vaksinasi dulu untuk boleh, Jadi yang wajib itu kriterianya kalau guru dan tenaga pendidiknya sudah disuntik vaksin dua kali. Merekalah yang wajib,” ujar Nadiem dalam Rapat Kerja dengan Komisi X DPR, Rabu (25/8/2021).

Sekolah tak bisa tergesa-gesa untuk melakukan PTM terbatas. Sebelum menggelar PTM, sekolah mesti mempersiapkan diri untuk memenuhi daftar periksa sebagaimana yang tercantum dalam SKB 4 Menteri tentang Pembelajaran di Tengah Pandemi Covid-19.

“Tentunya waktu untuk menyiapkan daftar periksa itu akan makan waktu. Banyak sekolah-sekolah mungkin membutuhkan lebih dari satu dua minggu untuk memenuhi daftar periksanya dan lain-lain,” kata Nadiem.

Pelaksanaan PTM terbatas mengikuti pengaturan yang terdapat dalam SKB 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19. SKB tersebut mencantumkan hal-hal yang harus dilakukan semua warga satuan pendidikan selama melaksanakan PTM terbatas, khususnya protokol kesehatan.

Beberapa di antaranya, meliputi: selalu memakai masker selama berada di satuan pendidikan, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer, menjaga jarak, serta menerapkan etika batuk dan bersin, keberadaan satgas covid-19 sekolah yang selalu berkoordinasi dengan satgas ditingkat kelurahan/desa dan kecamatan setempat.

Berhasil tidaknya pelaksanaan PTM terbatas sangat bergantung pada komitmen untuk saling menjaga dan melindungi melalui kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan. banyak hal yang harus dipatuhi dalam menerapkan protokol kesehatan yang ketat selama berada di sekolah.

Dalam hal ini, peran siswa sangat penting untuk memastikan pelaksanaan PTM terbatas sudah berjalan sesuai dengan kebijakan dan aturan yang berlaku. Jadilah contoh bagi sesama siswa untuk menjalankan protokol kesehatan secara disiplin. (Hel)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.