ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Kunjungi Jawa Barat, Tim Raperda Perdalam Materi Ketahanan Keluarga

April 13, 2021 by  
Filed under DPRD Kaltim

Share this news

SAMARINDA – Tim Panitia Khusus (Pansus) Penyelenggaraan Ketahanan Keluarga DPRD Kaltim melakukan beberapa kunjungan ke instansi terkait di Bandung, Jawa Barat. Kunjungan ini dimaksudkan untuk memperdalam materi terkait Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Ketahanan Keluarga.

Ketua Pansus Raperda Penyelenggaraan Ketahanan Keluarga Ely Hartati Rasyid mengatakan, hasil kunjungan kerja tersebut banyak hal yang didiskusikan berkaitan ketahanan keluarga. Dari sana, timnya mendapat referensi untuk dapat menggodok Raperda tersebut lebih lengkap.

“Ada banyak produk unggulan yang telah berjalan, termasuk cara-cara mengkampanyekan Perda Ketahanan Keluarga, diantaranya membuat jaringan motivasi ketahanan keluarga (motekar),” ucapnya, Senin (12/4/2021)

Informasi data Motekar yang diperoleh oleh tim Pansus Penyelenggaraan Ketahanan Keluarga DPRD Kaltim, terdapat sebanyak 666 Motekar di Jawa Barat. Seluruh Motekar tersebut juga memperoleh gaji dari pemerintah daerah, yang dititipkan melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Keluarga Berencana. Pengkaderan Motekar sendiri direkrut dari mulai tingkat desa, kelurahan, kecamatan hingga kabupaten/kota.

“Bentuknya itu relawan, tapi tetap didapat gaji dari pemerintah. Itu salah satu produk unggulan Gubernur Jawa Barat. Mereka ini yang menjadi kader-kader keluarga tangguh” beber Legislatif dari Fraksi PDI-P ini.

Ely berharap, pemerintah dapat mengimplementasikan isi Perda, yang menyentuh seluruh aspek tingkatan masyarakat, mulai dari yang paling bawah hingga tingkat masyarakat di level atas. Harapan lainnya, Perda Rancangan Ketahanan Keluarga tidak menimbulkan pro dan kontra di masyarakat, mengenai hak-hak pribadi setiap orang.

“Implementasinya di lapangan terkait penjabaran Perda Ketahanan Keluarga di Jawa Barat. Semoga bisa jadi bahan masukkan,” harapnya.

“Pemerintah kalau ingin maju, harus menyentuh hal-hal fundamental, mulai dari lingkup keluarga. Kita lihat nanti, mudah-mudahan tidak mengurusi masalah pribadi. Kita kaji kembali, ini baru referensi,” tutupnya. (*/adv)

 

 


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.