ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Pjs Bupati Kutim Pesankan Pemberitaan Berimbang

October 14, 2020 by  
Filed under Berita

Share this news

SANGATTA – Pjs Bupati Kutai Timur (Kutim) Moh Jauhar Effendi didampingi Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setkab Kutim Imam Sujono Lutfi berpesan agar wartawan yang tergabung dalam PWI Kutim dapat mengedepankan kaidah-kaidah jurnalisme. Mulai dari menulis berita yang “cover both side” atau berimbang, hingga melakukan konfirmasi pada setiap narasumber. Ini dimaksudkan agar ketika berita muncul dapat benar-benar dipertanggungjawabkan.

Pjs Bupati Kutim Moh Jauhar Effendi berdiskusi santai dengan rombongan PWI Kutim untuk pertama kalinya. Foto: Ronald J Warsa

Hal tersebut disampaikan Jauhar saat menerima pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kutim yang dipimpin Ibnu Djuraid, Selasa (13/10/2020). Saat bersilaturahim dengan Jauhar, Ibnu didampingi Sekretaris PWI Kutim Wardi beserta dewan pembina PWI Kutim Syafranuddin dan Joni Sapan, di Ruang kerja Bupati Kutim.

Jaihar yang pernah menjabat Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadiskominfo) Kaltim itu mengaku sangat senang dengan silaturahim yang dilakukan kawan-kawan dari media cetak dan media online. Khususnya jurnalis yang tergabung di PWI, karena merupakan salah satu organisasi profesi wartawan yang terakreditasi Dewan Pers.

“Berbicara soal kewartawanan, saya sudah lama bergelut dengan kawan-kawan wartawan. Bahkan saya salut dan apresiasi terutama wartawan yang junior-junior itu. Sekarang sudah banyak yang jadi orang berhasil, seperti anggota DPR,” bebernya.

“Saya menyambut baik kedatangan dari wartawan-wartawan yang ada dalam PWI Kutim. Terlebih organisasi ini merupakan organisasi lama dan memiliki berbagai agenda yang bertujuan baik. Bagaimanapun wartawan adalah mitra kerja, memang jika orang jarang bertemu wartawan maka saat menghadapi sudah pasti kikuk,” ucapnya tertawa.

Sejauh ini para pejabat publik harus memahami peranan penting wartawan. Yakni menyampaikan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh publik atau masyarakat luas. Tentunya informasi tersebut dapat benar-benar sesuai fakta di lapangan yang dikerjakan oleh wartawan sebagai penyaji berita.

“Jauh dari perihal penyebaran kabar tidak benar alias hoaks,” tegasnya. (hms13/hms3)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.