ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Indeks Desa Membangun (IDM) Kaltim Ungguli Sulawesi, Maluku, dan Kalimantan

July 8, 2020 by  
Filed under Kalimantan Timur

Share this news

SAMARINDA — Indeks Desa Membangun (IDM) Provinsi Kaltim tahun 2020 ini menunjukkan hasil menggembirakan. Pada tingkat nasional, peringkat IDM Kaltim tahun ini berada di peringkat 9.

“Alhamdulillah Kaltim bisa mengalahkan seluruh provinsi di Sulawesi, Maluku, dan Kalimantan. Provinsi di Sumatera yang di atas Kaltim hanya Sumbar dan Babel. Bahkan, Provinsi Banten jauh di bawah Kaltim,” ungkap Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim, Moh Jauhar Efendi, Selasa (7/7/2020) malam.

Jauhar berharap hasil ini bisa lebih baik lagi pada tahun depan. Sementara bantuan keuangan desa dari provinsi yang telah dijanjikan saat belum terealisir.

Jika dibandingkan dengan tahun 2019, laju kenaikan status desa sesuai katagori mandiri dan maju cukup pesat. Begitu juga penurunan status desa tertinggal dan sangat tertinggal juga cukup besar. Pada tahun 2019, jumlah desa mandiri di Kaltim hanya 11 desa. Tahun ini mengalami kenaikan menjadi 51 atau naik sebesar 363,63 persen.

Desa maju tahun 2019 lalu berjumlah 107 desa. Tahun ini menjadi 202 desa atau naik sebesar 88,79 persen. Desa berkembang pada tahun 2019 sebanyak 415. Tahun 2020 ini naik menjadi 456 desa, atau naik sebesar 9,88 persen.

Sedangkan desa tertinggal pada tahun lalu sebanyak 285 desa. Tahun ini sudah turun menjadi 129 desa atau mengalami penurunan sebesar 54,74 persen. Adapun desa sangat tertinggal yang tahun lalu masih sebanyak 23 desa. Tahun ini tinggal 4 desa. Jadi mengalami penurunan sebesar 82,61 pesen.

“Secara keseluruhan pada tahun 2019 lalu jumlah desa tertinggal dan sangat tertinggal masih sebanyak 308 desa (36,67 persen) dari 841 desa di Kaltim. Tahun ini tinggal 133 desa (15,80 persen), ” pungkasnya. (AM)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.