ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Sekata, Membantu Generasi yang Tersesat karena Narkoba

June 28, 2020 by  
Filed under Profil

Share this news

Vivaboreo.com, Samarinda – “Selamatkan Anak Kita,” itulah kepanjangan dari Sekata, sebuah lembaga yang berkiprah menyelamatkan anak bangsa yang tersesat akibat terpapar narkotika, psikotropika, dan obat terlarang (Narkoba) di Provinsi Kalimantan Timur.

Rabin Subhananta, Ketua Yayasan Sekata Samarinda

Pelaku penyalahgunaan Narkoba ini di Provinsi Kalimantan Timur saat ini menduduki peringkat ke 23 di Indonesia pada 2019 dalam jumlah masyarakat yang terpapar narkotika. Peringkat ini turun drastis dibanding tahun 2017 dan 2018 saat Kaltim berada di posisi 4 besar.

Kaltim tidak lagi masuk 10 besar karena sebagian wilayahnya dimekarkan menjadi Provinsi Kalimantan Utara. Posisi di nomor 4 jauh turun ke 23 ini berdasarkan hasil Badan Narkotika Nasional (BNN) mensurvei prevalensi (angka kejadian) penyalahgunaan narkoba di Indonesia yang bekerjasama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Turunnya peringkat tersebut tidak menjadikan Rabin Subhananta, ICAP I, EPGDAS sang penggagas dan pendiri Yayasan Sekata ini kendor dalam berupaya memperbaiki generasi yang menjadi korban narkoba,

“Ini kabar cukup baik, tapi tidak membuat saya bahagia, karena dilihat dari angka masih cukup tinggi, dan prihatin karena masih banyak anak bangsa yang tersesat dalam penggunaan Narkoba,” ucapkan kepada Vivaborneo.com,  di sekretariat Sekata Foundation di Jalan Abdul Wahab Syahranie Samarinda.

Dari data yang dirilis BNNP Kaltim tersebut, kategori pernah pakai narkoba di Kaltim, dengan jumlah terpapar, mencapai 16.963 orang. Angka prevalensinya 0,5 persen.

Sedangkan kategori setahun pakai, jumlah  terpapar 4.241 orang dengan angka prevalensi 0,1 persen. Tingginya korban Narkoba ini membuat kami terketuk untuk mendirikan Yayasan Sekata yang berusaha membimbing dan mendampingi generasi yang terpapar Narkoba.

“Awal mulanya bernama Lembaga Sekata Training Centre didirikan tepatnya pada tanggal 30 September 2015, yang pada saat itu hanya difokuskan pada sarana pelatihan dasar bagi pekerja sosial maupun kemanusiaan saja. Harapannya nantinya setelah selesai pelatihan, mereka biasa disebut dengan nama konselor dibidang sosial,” jelas Rabin.

Seiring berjalannya waktu pada tanggal 28 Desember 2015 nama lembaga berubah dan berkembang menjadi yayasan, yang sekarang dinamakan Yayasan Selamatkan Anak Kita (Sekata) dengan menambah program rehabilitasi bagi para pecandu penyalahgunaan narkoba khususnya di wilayah Provinsi Kalimantan Timur.

Yayasan Sekata sendiri adalah sebuah yayasan yang memfokuskan untuk masalah penyalahgunaan napza yang bergerak di dalam bidang sosial seperti pelayanan penanganan adiksi, khususnya gangguan penyalahgunaan zat adiktif, pendampingan HIV-AIDS, Eks Napi dan Wanita Pekerja Seks (WPS) dan permasalahan sosial di masyarakat. Sekata memberikan pelatihan dasar konselor adiksi serta pekerja sosial kemanusiaan lainnya, meningkatkan kecerdasan dan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kiprah Sekata Foundation dalam melakukan rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan narkoba di Kalimantan Timur saat ini telah menangani ratusan penderita yang terpapar narkoba, dengan memberikan bimbingan di asrama yang terletak di Jalan MH. Haryono Gg. 1 Air Putih Samarinda.

“Untuk di Kaltim  lembaga yang konsen terhadap rehabilitasi korban narkoba masih sangat sedikit, selain panti rehabilitasi milik BNN, dan Yayasan Sekata, ada juga Yayasan Laras Samarinda, dan Pondok Modern Ibadurrahman Tenggarong Seberang,” ungkap Rabin.

Rabin mengatakan bahwa adanya orang-orang terutama remaja yang terpapar Narkoba berawal dari dalam rumah tangga. “Jika sebuah rumah tangga tidak harmonis, ini adalah pemicu awal. Pada saat di dalam rumah tidak menjadikan anak-anak kita bahagia, dia akan mencari kebahagiaan di luar. Kalau di luar lingkungannya positif tidak masalah, namun tidak sedikit mereka mendapati lingkungan yang negatif, bisa terjebur dalam penggunaan narkoba ini. Di kira disana bisa menyelesaikan masalah, padahal dengan menggunakan narkoba justru akan menjadi masalah besar,” ucap Rabin, yang saat ini masih menyelesaikan S2 di Malaysia bidang Adektif.

Rabin yang pernah hidup dalam kungkungan narkoba dan menjalani rehabulitasi selama dua tahun di Lido Jawa Barat ini mewanti-wanti bahwa pemakaian narkoba sangat merugikan diri sendiri.

Berangkat dari rasa keprihatinan inilah, Rabin dengan kekuatan yang ada berusaha membantu korban penyalahgunaan narkoba dengan cara merehabilitasi dari ketergantungan secara mandiri.

“Sekata berusaha melakukan rehabilitasi korban narkoba dengan therapeutic community, cognitive behavior therapy, spiritual. Meditasi yoga, assessment, konseling adiksi. Selain itu juga Sekata melatih bagi relawan-relawan yang siap mendampingi korban narkoba,” jelasnya.(vb-Mun)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.