ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Wali Kota Samarinda Kunjungi Pembuatan Hand Sanitizer

April 2, 2020 by  
Filed under Kesehatan

Share this news

Samarinda – Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang melihat langsung proses pembuatan hand sanitizer yang benar di Laboratorium Farmasetika dan Teknologi Farmasi milik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Kagama di jalan AW. Syahrani Samarinda, di damping Kadis Perindustrian Muhammad Faisal dan plt.Kepala BPBD Hendra,

“Sengaja saya hari ini meninjau langsung dan mau mengetahui proses pembuatan hand sanitizer (HS) dan disenfektan yang benar dan baik sesuai standart kaidah farmasi.” kata Jaang di Samarinda, Kamis (2/4/2020) .

Dengan seksama semua memperhatikan proses pembuatan yang langsung dibuat oleh Direktur STIKES Samarinda Apt. Supomo didampingi Apt. Eka Siswanto Syamsul yang juga ketua IAI Kota Samarinda, dengan bahan etanol 95 persen, gliserol, hidrogenperoksida dan pewangi.

“Saya akan imbau dan menggalang swasta dan perbankan untuk berpartisipasi mengatasi covid-19 ini, jika ingin membantu hand sanitizer atau disenfektan agar dengan produk yang baik jika kesulitan di pasaran karena terjadi kelangkaan, kita di Samarinda juga mampu memproduksi. Nah salah satunya ya di STIKES ini.” ujar Jaang bersemangat.

Sementara itu Direktur STIKES Supomo menjelaskan, mereka sudah memproduksi banyak sekali HS ini sebagai kegiatan sosial maupun beberapa instansi dan organisasi, bukan untuk diperjual belikan,

“Kami siap membantu Pemkot Samarinda dan membantu siapa saja yang memang ingin membuat untuk kepentingan sosial di saat wabah covid-19 ini, InsyaAllah dengan bahan yang baik dan cara yang benar, Inilah peran partisipasi kami dari akademisi” katanya kepada awak media. (*)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.