ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Undang Ojol, DKP3A Kaltim Ajak Peduli Kepada Perempuan dan Anak

November 7, 2019 by  
Filed under Religi, Sosial & Budaya

Share this news

SAMARINDA – Ratusan peserta dari komunitas ojek online (Ojol) mengikuti peningkatan kapasitas SDM bagi rider dan diver ojek online (Ojol) tentang perlindungan dan pemenuhan hak anak, perempuan dan disabilitas. Kegiatan yang digagas Dinas Kependudukan, Pemperdayaan Perempua dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim dilaksanakan berapa waktu yang lalu. Peserta kegiatan terdiri para rider dan driver Gojek, Grab, Go Samarinda Muslimah Transport (Go-SMT), Pesan Bungkus, Garda Kaltim, Oke Jack, Maxim dan Anterin.

Halda Arsyad.

“Kegiatan digelar itu digelar satu upaya menciptakan layanan jasa transportasi yang ramah terhadap anak, perempuan dan disabilitas,” kata Kepala Dinas KP3A Kaltim, Halda Arsyad

Menurut dia, perempuan dan anak merupakan kelompok yang paling rentan terhadap sistem transportasi dan kekerasan seksual. Terbukti dari data kecelakaan yang menelan korban jiwa. Dimana 65 persen diantaranya korban tewas dari kelompok pejalann kaki yaitu perempuan dan anak.

“Karenanya, pemahaman driver Ojol menjadi salah satu upaya strategis untuk menciptakan transportasi kota ramah anak. Sebab korban kekerasan dan pelecehan seksual dari beberapa kejadian juga melibatkan rider dan driver angkutan jalan,” jelasnya

butuhan terhadap sistem transportasi ramah bagi anak merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Yaitu kebutuhan ruang terbuka untuk melakukan berbagai aktivitas. Kebutuhan ini hak dasar anak-anak yang harus dipenuhi menuju kabupaten/kota layak anak.

“Keberhasilan pembangunan sistem transportasi ramah anak adalah sinergis dari penerapan strategi yang dilakukan untuk membangun jaringan jalan yang aman dan nyaman bagi anak-anak,” ungkapnya.

Dia menambahkan, data aplikasi Sistem Informasi Online (Simfoni) DKP3A Kaltim, khusus Kota Samarinda menduduki peringkat pertama. Dimana hingga Oktober 2019 korban berjumlah 210 orang. Terdiri korban laki-laki dewasa satu orang, perempuan dewasa 78 orang, korban anak laki-laki 49 serta anak perempuan 82 orang. Sementara tahun 2018 korban mencapai 162 orang. Turun dibanding tahun 2017 korban mencapai 422 orang. Halda berharap melalui peningkatan kapasitas SDM Rider dan Driver Ojek Online dapat meningkatkan pemahaman, kepedulian dan kepekaan seluruh lapisan masyarakat.

“Komunitas Ojol menjadi agen polopor dan pelapor kekerasan terhadap anak, perempuan dan disabilitas di Kaltim,” harapnya. (Man)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.