ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Perempuan Benteng Utama Tangkal Paham Radikal Terorisme

October 5, 2019 by  
Filed under Kalimantan Timur

Share this news

Samarinda — Maraknya aksi terorisme menyebabkan korban anak, perempuan tewas dan luka-luka, keprihatinan juga muncul karena adanya terduga terorisme yang melibatkan keluarga, anak dan perempuan dalam aksi terorisme. Selain itu, anak remaja juga rentan disusupi paham radikalisme.

Noer Adenany

Pada remaja, kemampuan adaptasi dipengaruhi oleh nilai yang didapatnya dari lingkungan sosial dan juga keluarga, karena masa remaja adalah masa transisi dari periode anak menuju dewasa dan remaja berada pada masa badai topan yang berarti memiliki jiwa yang meletup dan ingin diakui keberadaannya,” kata Kepala Dinas Kependudukan Pemberdayaan Perempuandan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim Halda Arsyad, melalui Kabid PPPA Noer Adenany, pada kegiatan Sosialisasi Kebijakan Perlindungan Anak Dari Radikalisme dan Tindak Pidana Terorisme di Kaltim, berlangsung di Hotel Aston Samarinda, Jumat (4/10/2019).

Selain itu, ada pula ikatan kuat pada hubungan suami istri sehingga perepuan menjadi pengikut setia dan selalui merasakan hal yang sama oleh suatu dokrin. Walaupun demikian, lanjut Dany, peranan ibu juga menjadi penting untuk menangkal radikalisme.

“Sehingga yang terpenting benteng utama penangkalan paham radikal terorisme adalah peran ibu dan perempuan dalam keluarga. Karena peran perempuan sangat strategis dalam edukasi dan literasi terhadap keluarga khususnya anak-anak agar terhindar dari paham kekerasan dan terorisme,” imbuh Dany.

Ia berharap, kegiatan ini dapat menjadi bekal dalam upaya pencegahan dan penanganan anak korban stigmatisasi dan anak korban jarigan terorisme.

Kegiatan ini dihadiri oleh Asdep Perlindungan Anak Berhadapan dengan Hukum dan Stigmatisasi (PABHS) KPPPA Hasan, Kabid Perlindungan Anak dan Stigmatisasi dan Jaringan Teroris KPPPA Gina, Ketua Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kaltim Hasyim Mirage. Kegiatan ini diikuti sebanyak 45 peserta terdiri dari LM, Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Akdemisi dan Guru, Babinkamtibmas, Babinsa, PKK, Osis, Forum Anak, Aktivis, dan Media Massa. (dell)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.