ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Objek Wisata Kampung Warna-Warni Manggar Kian Redup

July 13, 2019 by  
Filed under Wisata

Share this news

Balikpapan – Kampung Warna-Warni yang berada di kawasan Kelurahan manggar Balikpapan Timur, tahun 2017 lalu sempat menjadi salah satu lokasi objek wisata kekinian, karena hadirnya lukisan gambar 3D (Tiga Dimensi) yang digagas oleh Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Balikpapan.

Namun kini kondisinya justru berbalik, pemandangan yang sangat sepi serta tidak adanya pengunjung yang datang untuk bersua foto lagi. Bahkan terlihat di beberapa lukisan Nampak sudah tidak secerah dulu lagi. Selain itu, warga sekitar yang sempat mengais rezeki dengan menjual makan dan minuman, sudah tidak nampak lagi.

Saat media ini berkunjung ke lokasi Kampung Warna-Warni, salah satu warga Rusmini (48) mengatakan, sudah hampir setahun ini pengunjung yang datang bisa dihitung dengan jari. Bahkan loket penjualan tiket yang ada didepan pintu masuk pun, kini sudah tak berpenjaga lagi.

“Sepi mas, sudah ada kali kalo setahunan. Didepan aja sudah enggak ada lagi yang jaga. Ya masuk-masuk aja,” ujarnya.

Sejatinya pemkot pernah membenahi sejumlah fasilitas seperti toilet yang kini berjumlah delapan unit, gazebo yang cukup besar, dan tempat sampah di beberapa sudut lokasi. Selain itu, akses jalan menuju lukisan tiga dimensi juga telah dicor sepanjang 150 meter. Namun animo yang sempat ramai di masyarakat kini sudah redup.

“Ada beberapa wc ditambah itu. Gazebo juga di besarin sama jalan ini kan sudah di cor juga. Sama pemerintah si katanya,” terangnya.

Sementara itu Ketua RT 3 Kelurahan Manggar Baru Mukhlis mengatakan, selain bisa menikmati rumah-rumah warga yang dicat warna-warni, pengunjung juga bisa berfoto di lukisan dinding tiga dimensi. Hanya saja beberapa lukisan tersebut tampak rusak. Cat pada beberapa lukisan tampak terkelupas, terlihat pula retakan pada tembok.

“Beberapa fasilitas yang ada di Kampung Warna-Warni ini rata-rata sumbangan perusahaan lewat program coorporate sosial responsibility (CSR). Memang waktu dilukis, kondisi tembok belum diplester semen, jadi daya tahan lukisan bisa berpengaruh,” ujar Mukhlis.

Terkait jumlah pengunjung, Mukhlis menjelaskan jika dalam sehari hanya ada sekira enam orang saja. Ini pun terjadi sedikit ramai saat hari Sabtu dan Minggu saja.

“Ramai pengunjung hanya saat Sabtu dan Minggu saja. Kalau hari biasa paling-paling nggak sampai delapan orang. Kalau weekend bisa belasan orang lah,” terangnya.

Dirinya berharap ada inovasi baru dari instansi terkait, sehingga wisata Kampung Warna-Warni kembali ramai. Salah satunya, penambahan fasilitas berupa taman ataupun permainan anak. Begitupun dengan kondisi lukisan tiga dimensi ini diberi pelindung seperti atap, serta promosinya digencarkan kembali.

“Kegiatan-kegiatan yang bersifat promosi wisata juga harus dilakukan di sini,” ujarnya. (an)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.