ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

PDAM Samarinda Waspada Masuknya Air Laut

July 23, 2018 by  
Filed under PDAM Samarinda

Share this news

Samarinda-PDAM Tirta Kencana Kota Samarinda mewaspadai masuknya intrusi air laut atau air asin masuk ke perairan Sungai Mahakam yang menjadi sumber air baku bagi produksi air bersih, dimana rata rata Instalasi Pengolahan Air (IPA) milik PDAM menggunakan air baku dari permukaan Sungai Mahakam. Lamanya tak ada turun hujan terutama di Hulu Sungai Mahakam bisa berpengaruh air laut pasang dan masuk perairan Sungai Mahakam.

Plh Pjs Direktur Utama yang juga Direktur Teknik Said Abdul Hamid mengatakan, informasi yang didapat PDAM Samarinda bahwa air asin sudah masuk wilayah Pendingin Wilayah Sanga Sanga dan Anggana. Jika air laut nyorong atau pasang besar bisa sampai ke wilayah Samarinda.

“Kami mohon kepada masyarakat dan pelanggan agar segera menampung air sebagai persediaan ke tandon/bak penampungan air untuk antisipasi kemarau,” kata Said Abdul Hamid usai rapat bersama Jajaran Kepala Bagian terkait dan seluruh kepala Seksi IPA serta seksi terkait untuk pemantapan persiapan pemantauan intrusi air laut dan musim kemarau di ruang rapat lantai 2 Kantor Pusat, Senin (23/7/2018).

Diterangkannya, kalau di wilayah Hulu Sungai Mahakam tidak ada turun hujan bukan mustahil pasang besar air asin akan masuk ke Sungai Mahakam wilayah Samarinda dan kalau kadar Garam atau Clorida sudah diatas ambang batas 250 Ppm maka IPA PDAM yang Intake air bakunya dari Sungai Mahakam akan stop produksi dan akan berproduksi kembali jika kadar clorida turun dibawah 250 Ppm.

“Semoga hal ini tidak terjadi, kalaupun terjadi kami sudah siapkan petugas baik dari IPA hingga petugas Laboratorium dan suplay mobil tangki baik tangki swasta dan Damkar termasuk optimalkan sumur bor dan hidran umun sudah kami persiapkan untuk mengantisipasi kejadian ini seperti yang pernah terjadi beberapa tahun lalu,” jelas Hamid.

Sejak Jumat kemarin (21/7/18), petugas telah siap siaga di Posko Intake Teluk Lerong. Terutama petugas Laboratorium Induk dan laboratorium mini di setiap IPA dan Operator Intake selalu siap melakukan pemantauan di wilayah Intake masing masing IPA.Bahkan akan dibentuk tim pemantau air asin yang nantinya akan mengambil sample dan memeriksa kadar clorida di Sungai Mahakam hingga ke Muara Laut Sanga Sanga dengan menggunakan Perahu atau kapal setiap waktu.

“Sudah menjadi budaya kerja selain bentuk Tim dan Posko di Intake Teluk Lerong kami akan pantau dan menyusuri Sungai Mahakam berperahu hingga Muara Laut Sanga Sanga,” katanya.

Petugas Laboratorium dan Operator IPA juga selalu siaga dan selalu memantau dan mengantisipasi untuk mengecek kadar garam di setiap Intake. Bahkan agar layanan distribusi air bersih tetap bisa dinikmati masyarakat di setiap IPA akan kami buatkan saluran pipa pengambilan air bagi masyarakat sekitar yang memerlukan air bersih selama IPA kami stop produksi. Dengan catatan dengan tertib agar merata.

“Sumur bor segera kita fungsikan dan evaluasi hidran umum.Selain itu kami juga persiapkan armada mobil tangki termasuk mobil tangki swasta dan mobil Damkar milik BPBD Kota Samarinda jika diperlukan untuk membantu mensuplay air bersih ke wilayah yang jauh dari IPA tentunya bisa dikoordinir melalui RT atau Lurah setempat agar pembagiannya merata,” tandas Hamid.

Hamid mengimbau kepada masyarakat dan pelanggan mulai sekarang bisa menampung air bersih selagi masih mengalir sebagai persediaan ke tandon atau bak atau drum untuk persedian agar jika sewaktu waktu air asin masuk dan produksi IPA PDAM stop jika kadar clorida diatas ambang batas 250 Ppm.

“Pesan kami agar masyarakat tenang dan bisa menampung air bersih sebagai persediaan agar jika aliran distribusi alami gangguan akibat stop produksi karena kadar clorida diatas 250 Ppm, dan bisa berhemat dalam penggunaan air bersih. Pakailah air seperlunya,” tutur Hamid. (*/lk)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.