ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Konservasi Biuku di Paser Perlukan Donasi Masyarakat

April 13, 2018 by  
Filed under Lingkungan Hidup

Share this news

VIVABORNEO.COM, Tanah Grogot, Kelompok Pemuda Peduli Lingkungan dan Kelompok  Masyarakat Paser Pantai Biuku, di  Desa Damit Kecamatan Paser Belengkong Kabupaten Paser, Kalimantan Timur,  secara bersama-sama giat melakukan kegiatan konservasi terhadap hewan Biuku atau Tuntong dengan  nama ilmiah Batagur affinis.

Hewan air ini oleh masyarakat Kabupaten Paser dikenal sebagai Biuku atau Tutong.  Namun,  ini berbed dengan hewan Labi-Labi atau Bulus yang dalam bahasa umum di Kalimantan disebut hewan bernama Bidawang.

Biuku atau Tutong ini adalah jenis kura-kura air payau, anggota suku Geoemydidae. Reptil yang biasa ditemukan di sekitar Estuaria ini penyebarannya cukup luas terutama di wilayah ASEAN seperti  di Kamboja, Malaysia dan beberapa provinsi di Indonesia, termasuk Kabupaten Paser.

“Namun, populasinya telah demikian langka, sehingga IUCN memasukkannya ke dalam “Daftar Merah” yang diterbitkan dengan status Kritis,” ujar Syafrudin Rasyid.

Menurut Syafrudin, masyarakat Daerah Aliran Sungai  (DAS) Kendilo secara turun temurun telah melakukan pengambilan terhadap telur Biuku tersebut, mereka mengambil telur-telur Biuku  setiap tahun sekali yaitu pada  musim hewan ini bertelur, antara  periode musim telur antara bulan Mei hingga  Agustus.

“Telur-telur tersebut diambil untuk konsumsi maupun dijual kembali sebagai tambahan penghasilan bagi rumah tangga. Tidak hanya itu, berdasarkan informasi ada beberapa warga DAS Kendilo yang sengaja menangkap Biuku dewasa untuk dikonsumsi dagingnya dan ada juga  yang memperjualbelikannya,” ujarnya.

Atas keprihatinan tersebut, dirinya bersama-sama pemuda setempat berinisiatif dengan membentuk sebuah kelompok konservasi  Kelompok Masyarakat Paser Pantai Biuku.

Dengan terbentuknya kelompok konservasi ini, mereka melakukan mengambil telur-telur Biuku di pasir pantai serta menetaskannya di bak-bak penampungan sementara hingga siap untuk dilepaskan kembali ke alam liar.

“Jujur kami tidak memiliki ilmu tentang budidaya hewan Biuku ini. Dari 400-an telur yang berhasil kami kumpulkan untuk ditetaskan, hanya sekitar 150-an yang berhasil menetas,” ucapnya sedih.

Tak putus asa dan menyerah, kelompok ini pelan-pelan belajar kehidupan Biuku di  alam, dan mengumpulkan data-data kehidupan Biuku dari berbagai sumber.

Kini, konservasi Biuku yang dilakukan  kelompok ini telah berhasil menetaskan ratusan telur  dan melepas kembali Biuku ke alam bebas.

Syafrudin menjelaskan sebagai kelompok yang didirikan secara swadaya dan tercetus dari kesadaran diri para anggotanya, Kelompok Masyarakat Paser Pantai Biuku, sangat membutuhkan dukungan dana untuk keberlanjutan hewan-hewan lucu ini.

“Kami menerima donasi dari masyarakat untuk pelestarian hewan Biuku, karena kami memang terbentuk dari kesadaran masyarakat untuk kegiatan konservasi di Desa Desa Damit Kecamatan Paser Belengkong,” ucapnya.

Cara untuk memberikan donasi cukup mudah, yaitu dengan login ke http//kitabisa.com/biukupaser , kemudian klik tombol berwarna merah  bertuliskan “BERI DONASI”.

Kita tentunya berharap, Kelompok Pemuda Peduli Lingkungan dan Kelompok Masyarakat  Paser Pantai Biuku dapat terus melakukan pelestarian kelangsungan hidup hewan Biuku ini.(vb/ya)

 

 

 

 


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.