ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

FKPT Kaltim Terbaik di Indonesia

February 22, 2018 by  
Filed under Daerah

Share this news

JAKARTA – Prestasi membanggakan berhasil ditorehkan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kaltim. Dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 32 FKPT dari seluruh Indonesia di Jakarta, (21/2), FKPT Kaltim meraih penghargaan sebagai pengelola administrasi terbaik dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Penata Administrasi Terbaik FKPT Tahun 2017

Piala atas penghargaan tersebut ditunjukkan Sekretaris FKPT Kaltim Ahmad Jubaidi, sebagai bukti bahwa forum yang terdiri atas berbagai elemen ini sangat baik dalam pengelolaan administrasinya.

“Alhamdulillah, kami bersyukur, artinya BNPT menilai kinerja FKPT Kaltim sangat baik dan bisa menjadi contoh FKPT lainnya di Indonesia,” ujar Jubaidi yang sejak awal ikut membidani pendirian FKPT di Kaltim ini.

Dikatakan, pengelolaan keuangan dan administrasi yang dilakukan FKPT Kaltim memang transparan dan akuntabel serta sesuai ketentuan yang digariskan. Pihaknya berharap akan terus mempertahankan penghargaan tersebut dan ke depan bisa semakin lebih baik.

Sementara itu Ketua FKPT Kaltim Hasyim Miradje menyampaikan, dalam Rakernas FKPT di Jakarta ini pihaknya datang dengan kekuatan penuh.

“Seluruh ketua bidang dan staf diikutsertakan dalam Rakernas ini,” ujarnya.

Hasilnya, sesuai kesepakatan Rakernas, sepanjang 2018 ini akan ada beberapa agenda kegiatan

pencegahan radikalisme dan terorisme yang akan digelar di Kaltim antara lain di Samarinda, Balikpapan, Bontang, dan Tenggarong.

“Kegiatan melibatkan peranan masyarakat, mahasiswa, hingga berbagai elemen lain, tujuannya untuk sama-  sama mencegah tindakan terorisme di Kaltim,” ringkasnya. (*)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.