ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Inflasi Terbentuk dari Kelompok Bahan Makanan

February 11, 2018 by  
Filed under Ekonomi & Bisnis

Share this news

SAMARINDA,  Tingkat inflasi di Kalimantan Timur pada bulan Januari 2018 sebesar 0,32  persen atau terjadi kenaikan Indek Harga Konsumen (IHK) dari  134,11 di bulan Desember 2017 menjadi 134,54 pada bulan Januari 2018.

Desa Rintik Kecamatan Babulu Kabupaten Penajam Paser Utara akan menjadi sentra penanaman komoditas bawang merah yang diharapkan dapat memenuhi permintaan konsumen. Selama ini bawang merah selalu didatangkan dari luar Kabu. PPU

“Inflasi di Kaltim sebesar 0,32 persen dibentuk  oleh inflasi  Samarinda  sebesar 0,43 persen dan Balikpapan 0,19 persen,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Muhammad Habibullah, Kamis (1/2/2018).

Di dua kota yaitu Samarinda dan Balikpapan, inflasi terjadi karena kenaikan kelompok bahan makanan terutama disebabkan kenaikan harga  beras.

Di Samarinda,  inflasi dipicu oleh  beras, daging ayam ras, cabe rawit, sewa rumah dan minyak goreng. Sedangkan di kota Balikpapan, inflasi disumbang oleh beras, tomat sayur, bahan bakar rumah tangga, cabe rawit dan rokok kretek.

Sementara itu, di hari yang sama, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim juga mengeluarkan rilis yang sama tentang inflasi dimana lebih focus pada pengaruhnya terhadap ekonomi masyarakat.

Kepala Kantor Perwakilan BI Klatim, Muhammad Nur menjelaskan inflasi di bulan Januari lebih rendah dibandingkan bulan Desember 2017 dimana Kaltim mengalami inflasi sebesar 1,02% (mtm).

Sementara itu, Inflasi tahunan Kaltim pada bulan Januari 2018 tercatat sebesar 2,41% (year on year/yoy), menurun dari 3,15% (yoy) pada bulan Desember 2017.

“Inflasi Kaltim sudah berada dibawah inflasi nasional baik secara bulanan maupun tahunan. Inflasi nasional sebesar 0,62 persen  (mtm) atau 3,25 persen  (yoy),” ujar Nur.(vb/ya)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.