ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Tabba MalebBI, Motif Baru Sarung Samarinda dengan Warna Ringan

March 31, 2017 by  
Filed under Ekonomi & Bisnis

Share this news

VIVABORNEO.COM, Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kalimantan Timur (Kaltim) melalui program sosial di bidang ekonomi kreatif atau UMKM meluncurkan motif baru kain khas Sarung Samarinda dengan nama Tabba MalebBI, pada grand opening Galeri Aemtobe dan Rezadya Batik, bertempat  di Anggana Executive Lounge, Hotel Bumi Senyiur Samarinda, Kamis (30/3/17).

Direktur BI Kaltim Muhammad Nur mengatakan motif Tabba Malebbi merupakan pengembangan dari motif Tabba Golo dan Tabba Mare-Mare. Kedua motif ini jarang diproduksi pengrajin tenun karena teknik pembuatannya cukup rumit menggunakan benang ganda.

“Tabba Melebbi diambil dari bahasa Bugis. tabba artinya timbul, malebbi artinya sopan santun dan keanggunan. Nuansanya mengambil warna BI dengan dominan warna biru dan merah hati. Filosofinya yakni biru mencerminkan bersatunya warna biru langit dan biru laut. Sementara merah adalah semangat dan kehidupan,” kata M Nur.

Motif ini juga mencerminkan hasil kerjasama BI Kaltim dengan designer Samarinda, yakni Anas Maghfur dan sejumlah pengrajin tenun “KUB Andalan” yang merupakan mitra binaan BI Kaltim dalam pengembangan Kluster Sarung Samarinda.

“Samarinda memiliki ruang yang besar dengan warisan leluhur yaitu sarung tenun, tetapi perlu melakukan inovasi dan kreasi agar dapat berkembang. Kita ingin masyarakat kita bisa tumbuh ekonominya, lebih sejahtera, dan lebih makmur,” ujarnya.

M. Nur juga berharap agar kerjasama ini semakin berkembang tidak hanya di Samarinda tetapi juga di kabupaten/kota laiinnnya di Kaltim.

Selain meluncurkan motif baru sarung samarinda, acara tersebut juga menampilkan beragam motif lainnya yang lebih dulu ada. Motif balo hatta bukan hanya sekedar mernjadi simpul perekat keragaman budaya. Motif ini dibuat atas kunjungan pertama kali Wakil Presiden Mohammad Hatta pada tahun 1950an.

Motif yang paling digemari beliau adalah perpaduan warna merah dan hitam. Akhirnya corak ini diabadikan oleh warga Samarinda menjadi motif “balo hatta” sebagai tanda penghormatan dan dijadikan motif ikon Kota Samarinda.

Motif ini terus berkembang bukan hanya dengan perpaduan warna biru, ungu, hijau, kuning dan warna lainnya yang tentunya tanpa mengurangi kekhasan dari motif tersebut.

Motif lainnya yang ditampilkan adalah Balo Negara, menggambarkan bahwa motif ini dipakai oleh orang-orang bangsawan dan dipakai untuk acara kenegaraan dan penyambutan tamu.

Tabba Bolo adalah motif benang timbul pada permukaan kain. Tabba artinya permukaan dan bolo artinya bola atau permukaan bola.

Balo Boti atau sari pengantin digunakan oleh msyarakat Bugis pada acara pernikahan bersatunya dua orang pengantin dalam satu ikatan dan tradisi sarung ini berlangsung hingga sekarang.

Motif Balo Mammaruwe, motif ini pada jaman dulu digunakan oleh seseorang yang memiliki istri lebih dari satu dengan perpaduan warna ungu, kuning dan hitam.

Sedangkan motif Balo Sikko Laa adalah terinspirasi dari kayu ulin atau kayu besi yang menjadi kayu khas Kalimantan. (vb/deL).

 

 


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.