ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Kaltim Alami Deflasi Lebih Dalam dari Nasional

October 2, 2015 by  
Filed under Ekonomi & Bisnis

Share this news

VIVABORNEO.COM, Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan September 2015 di Provinsi Kalimantan Timur cukup menggembirakan. Kaltim mengalami deflasi sebesar -0,11 persen dengan indikasi pergerakan IHK dari 124,76 pada bulan Agustus turun menjadi 124,62 di Bulan September.

Sektor transportasi udara dan bahan makanan menjadi penyumbang deflasi di Samarinda, Balikpapan dan Tarakan. (foto:dok)

Deflasi sebesar -0,11 persen ini lebih dalam dari deflasi tingkat nasional yang hanya menyentuh angka -0,05 persen. Tingkat deflasi ini cukup menggembirakan karena Kaltim dapat mengendalikan pergerakan IHK kea rah yang cukup terjaga.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim, Aden Gultom menjelaskan tiga kota di Kaltim yaitu Samarinda, Balikpapan dan Tarakan (Kalimantan Utara) juga  mengalami deflasi.

“Pembentuk deflasi di Kaltim disebabkan karena tiga kota juga mengalami deflasi masing-masing untuk Samarinda sebesar -0,06 persen, Balikpapan -0,13 persen dan Tarakan -0,29 persen.

Penurunan terjadi pada kelompok bahan makanan dan transportasi, terutama transportsi udara. Ini menyebabkan tingkat inflasi di Kaltim cukup kondusif tidak terjadi gejolak harga yang meresahkan masyarakat.

Andil deflasi pada bahan makanan sebesar -0,14 disusul oleh transportasi dan komunikasi sebesar -0,12 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang lain memiliki andil positif, kelompok kesehatan memiliki andil 0,05 persen, kelompok bahan makanan jadi andilnya sebesar 0,04 persen kelompok sandang memiliki andil 0,03 persen, perumahan-listrik-air-gas elpiji- dan bahan bakar memiliki andil 0,02 persen. Sedangkan kelompok pendidikan memiliki andi 0,01 persen.

Deflasi ini juga didorong oleh beberapa kebijakan pemerintah seperti  penurunan harga BBM jenis Pertamax yang terjadi di awal September dan penurunan harga gas elpiji pada pertengahan September.

Sedangkan perbandingan inflasi antar kota di Kalimantan, hanya kota Palangkaraya saja yang mengalami deflasi sebesar -0,23 persen. Sedangkan kota-kota lainnya mengalami inflasi.

Kota Banjarmasin mengalami inflasi sebesar 0,53 persen,  Tanjung 0,94 persen, Singkawang 0,41 persen, Pontianak 0,16 persen dan Kota Sampit juga inflasi sebesar 0,04 persen.

“Deflasi di Kaltim cukup kondusif karena lebih dalam daripada inflasi yang terjadi secara nasional yaitu sebesar -0,05 persen. Kita berharap dengan sisa triwulan terakhir ini inflasi dapat terkendali sesuai target antara 4,5-5 persen saja,” ujar Aden Gultom.(vb/yul)

 


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.